Pembangunan Trem dan Monorel Dipaparkan ke Dewan
19-09-2011
Surabaya, beritasurabaya.net - Pemkot Surabaya tetap bersikukuh memertahankan pembangunan moda transportasi jenis trem dan monorel.
Dua opsi ini dianggap sangat cocok untuk mengatasi persoalan macet di Surabaya. Bukan dengan tol tengah yang dianggap tak efisien di Surabaya, begitu juga dengan bus way yang dianggap tak menyelesaikan masalah.
Rencana pembangunan trem dan monorel pun dipaparkan Pemkot Surabaya dihadapan anggota DPRD Surabaya di ruang rapat Walikota Surabaya, Senin (19/9/2011). Dalam rapat tertutup itu, pemkot menjelaskan alasannya.
Usai rapat, Walikota Surabaya Tri Rismaharini menegaskan jika pembangunan monorel akan sangat cocok untuk koridor timur-barat, sedang trem untuk koridor utara-selatan.
Alasan Walikota, untuk monorel di timur-barat karena di kawasan itu banyak terdapat persimpangan. Jika menggunakan trem, maka akan semakin macet. Karena itu monorel akan dibangun di atas dengan pilar ada di median jalan atau bahu jalan.
Monorel sepanjang 24,47 kilometer yang dibangun pada tahap pertama menghubungkan kawasan Bulak Kenjeran ke Pakuwon Trade Center. Itu akan melalui Pasar Keputran dan Joyoboyo.
"Sementara untuk trem akan dibangun dari Joyoboyo-Tanjung Perak. Pembangunannya ada dua tahap. Tahap pertama sepanjang 9,38 kilometer dan tahap kedua 12,16 kilometer," aku Walikota. (ries/bsn)