Pemprov Peduli Setelah Diancam Pemkot
20-09-2011
Surabaya, beritasurabaya.net - Nampaknya kepedulian Pemprov Jatim terhadap penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Kota Surabaya, wajib dipertanyakan. Sebab, setelah ada ancaman bakal melepas seluruh penghuni Liponsos Keputih Surabaya, termasuk penderita sakit jiwa (psikotik), barulah kucuran anggaran kepedulian itu turun.
Seperti tahun sebelumnya, penghuni Liponsos Keputih membengkak dan anggaran penanganan yang disediakan pemkot pun tersedot habis sebelum berakhir tahun anggarannya. Padahal yang ditangani di tempat itu, tak saja warga Surabaya, tapi warga lintas kota. Maka pemkot pun mengancam akan melepas seluruh penghuninya, khususnya para psikotik.
Saat itulah, Pemprov Jatim ketar-ketir, lalu menjelang berakhirnya tahun anggaran, dana bantuan pun dikucurkan. Sayangnya perilaku itu terulang. Untuk 2011, anggaran penanganan di Liponsos Keputih yang sudah dianggarkan Dinas Sosial selama setahun, habis sampai awal September.
Sementara untuk kekurangannya, pemkot akan menganggarkannya melalui Perubahan Anggaran Keuangan (PAK).
Pemot pun sedih, lalu muncul ancaman untuk melepas penderita sakit jiwa jika pemprov tak membantu anggarannya. Akhirnya, Dinas Sosial Jatim mengucurkan anggaran sebesar Rp1,5 miliar untuk biaya hidup penghuni Liponsos. Pemkot pun senang.
Menurut anggota Komisi D DPRD Surabaya Ninuk Irmawati, seharusnya pemprov memiliki kepedulian sejak dini, bukan berdasar ancaman. Anggaran untuk membantu Liponsos itu seharusnya dianggarkan sejak awal tahun anggaran.
"Di Liponsos itu kan bukan saja warga Surabaya, tapi ada berbagai warga dari wilayah lain. Bahkan ada dari luar pulau ataupun orang asingnya. Jangan semua biaya dipasrahkan pada Surabaya, tapi juga harus ada sharing anggaran untuk menanganinya," kata Ninuk. (ries/bsn)
Foto: Ninuk Irmawati.