GM FKPPI Jatim Kecam Tindakan Bom Solo
26-09-2011
Surabaya, beritasurabaya.net - Bom bunuh diri yang terjadi di Gereja di Solo usai kebaktian, Minggu (25/9/2011) kemarin adalah sebuah tindakan pengecut. Untuk itu, GM FKPPI Jatim prihatin dan mengecam keras tindakan pengecut tersebut.
PD XIII GM FKPPI Jatim mendukung upaya pihak keamanan untuk tuntas membongkar aktor intelektual dibalik kejadian ini dengan segera. Bom bunuh diri dengan locus tempat ibadah sebagai sasaran pengeboman patut menjadi perhatian.
Hal ini juga terjadi di Cirebon April lalu, dan kemarin dilakukan di Gereja di Solo usai kebaktian. ''Bila kita coba untuk tahu apa sih pesan yang dikirim oleh pengebom dan komplotannya tersebut adalah untuk membuat kita takut. Pengebom dan kelompoknya berusaha menciptakan ketakutan dan kegelisahan, diantara masyarakat khususnya perasaan gelisah karena potensi diadu domba antar umat beragama. Pengebom juga berusaha mengirimkan pesan agar pengeboman yang ditujukan di gereja usai kebhaktian karena mereka berusaha ingin memancing kemarahan umat kristen dan memicu perpecahan antar umat beragama,''papar Agoes Soerjanto Ketua GM FKPPI Jatim, Senin (26/9/2011).
Usaha kelompok ini tidak akan berhasil, karena PD XIII GM FKPPI Jatim yakin seyakin-yakinnya bahwa mayoritas warga negara Indonesia adalah warga negara yang ingin hidup damai dan bertoleransi tinggi terhadap perbedaan, juga tidak akan mudah terpancing oleh aksi teror seperti ini.
GM FKPPI Jawa Timur menegaskan agar kita semua bersikap secara kolektif. GM FKPPI minta polisi dan jajaran keamanan tidak gentar mengusut tuntas kejadian ini, dan tidak segan dalam melibatkan metode pengamanan bersama rakyat. Pertahanan semesta adalam pertahanan terbaik yang melibatkan kewaspadaan rakyat.
GM FKPPI minta seluruh masyarakat untuk bahu-membahu guna melawan siapapun yang akan menggerogoti toleransi antar umat beragama yang pada akhirnya bertujuan menggerogoti 4 (empat) pilar kebangsaan kita; Pancasila, UUD '45, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI.
''PD XIII GM GKPPI Jatim dan seluruh jajaran GM FKPPI se Jatim siap menjadi pelopor untuk berperan serta dalam menjaga kondusifitas wilayah dan mengoptimalkan “deteksi dini” sebagai sarana preventif terhadap kejadian serupa yang telah terjadi di Jawa Barat (Cirebon) dan Jawa Tengah (Solo) agar tidak terjadi di wilayah Jawa Timur,''tukas Agus. (bsn-ai)