Politik & Pemerintahan

Transparansi Seleksi Dirut PDAM Dipertanyakan

28-10-2011

Surabaya, beritasurabaya.net - Dugaan banyak kalangan jika Ashari Mardiono bakal duduk jadi Dirut PDAM Surabaya yang definitif, terbukti. Dari tiga nama yang dirahasiakan tim konsultan independen dan dewan pengawas atas hasil seleksi atau rekrutmen, nama Plt Dirut PDAM Surabaya ini memang masuk.

Kabarnya, SK penetapan Ashari sebagai Dirut PDAM Surabaya sudah ditandatangani walikota Surabaya sejak hari ini, Jumat (28/10/2011). Artinya, pilihan walikota tetap jatuh pada orang dalam PDAM sendiri. Sementara orang-orang di luar PDAM Surabaya, harus gigit jari karena tak menarik minat walikota.

Disampaikan Kepala Bagian Hukum Kota Surabaya Suharto Wardoyo, SK penetapan itu memang sudah ditandatangani. Artinya, terhitung sejak hari ini, Ashari resmi menjadi Dirut PDAM yang definitif.

Sementara Kepala Bagian Perekonomian Widodo Suryantoro justru mengaku tak tahu siapa yang dipilih walikota menjadi Dirut PDAM. "Saya justru belum tahu," aku Widodo.

Apakah Ashari ini memang calon titipan? Sejak awal, pihak yang dekat dengan PDAM, seperti Dewan Pelanggan memang berkoar jika sebaiknya Dirut PDAM itu adalah orang dalam PDAM sendiri. Alasannya agar bisa segera menyesuaikan kinerja di PDAM dan kebijakan serta sikapnya mudah diterima karyawan PDAM.

Hal ini pun cukup menjadi acuan jika seleksi itu tak murni transparan, tapi masih ada upaya titip menitip calon. Ini juga terbukti jika sejak awal dari 183 pelamar, lalu susut menjadi 57 pelamar dan seterusnya hingga tersisa 10 pelamar, orang-orang PDAM Surabaya tak ada yang tergusur dari seleksi itu.

Namun sampai susut tiga nama, barulah tim konsultan dan dewan pengawas melakukan upaya tutup mulut. Mereka tak pernah lagi segarang saat proses seleksi berjalan dengan menyebut nama-nama yang masuk. Saat tiga nama itu, mereka bungkam dan menyatakan jika itu adalah hak wali kota untuk menentukan siapa yang cocok jadi Dirut PDAM.

Sampai saat ini saja, tak diketahui siapa pemilik dua nama yang menjadi saingan Ashari dan nyatanya kini telah tersingkir. Padahal sejak proses awal, Komisi B DPRD Surabaya melalui ketuanya, Mochammad Machmud mewanti-wanti agar proses itu transparan, terbuka dan tak sarat kolusi.

Dipilihnya Ashari ini justru sudah diketahui semua pihak saat peserta hanya tersisa tiga nama saja. Ini pun patut dicurigai jika seleksi itu hanya bentuk formalitas saja. (ries/bsn)

Advertising
Advertising
Pemadam Kebakaran
Surabaya Pusat
031-3533843-44
Surabaya Utara
031-3712208
Surabaya Timur
031-8411113
Surabaya Barat
031-7490486
Surabaya Selatan
031-7523687
Rumah Sakit & Klinik
RSUD Dr. Sutomo
031-5020079
RS Darmo
031-5676253
RS ST Vincentius A Paulo
031-5677562
RS William Booth
031-5678917
RS Adi Husada
031-5321256
Kepolisian
Polda Jatim
(031) 8280748
Polrestabes
(031) 3523927