Tol Tengah Dibangun, Harus Ada Kajian Baru
21-12-2010
beritasurabaya.net - Kajian atau study atas tol tengah, diragukan. Ada dugaan, kajian itu justru dilakukan pada lima tahun lalu. Jika demikian, tentu kondisi saat itu berbeda dengan saat ini dan sudah bisa dipastikan study itu tak layak digunakan.
Disampaikan pakar statistic ITS Krisnayana Yahya, jika tol tengah ngotot dibangun PT Margaraya Jawa Tol (MJT), tentu harus ada kajian terbaru. Krisnayana juga menilai PT MJT jangan sekadar menjual lisensi saja. Sebab, sejak 2002, proyek itu tak pernah terealisasi. Artinya, dana untuk pembangunan itu masih cupet, Selasa (21/12/2010).
"Apalagi MJT, tak pernah punya proyek setara tol tengah. Otomatis kemampuan PT itu belum teruji. Selain itu, klaim asset yang dimiliki MJT ada Jasa Marga yang memiliki investasi sebanyak 55 persen. Padahal Jasa Marga membantahnya," kata Krisnayana.
Krisnayana menyinggung soal study kelayakan seharusnya tak sekadar kepadatan lalu lintasnya. Tetapi harus ada study terkait dampak pembangunan tol tengah kota bagi kota dan warga Surabaya. Diharapkan, pemusatan arus lalu lintas jangan hanya di tengah kota tapi harus berkembang ke daerah pinggir Surabaya.
Bahkan upaya yang dilakukan Surabaya dengan menciptakan sistem transportasi terpadu dengan cara mengembangkan jalan-jalan di pinggir kota, sangat membantu daerah lain untuk berkembang. Surabaya saat ini masih proses pembangunan jalan lingkar timur dan barat. Ini menunjukkan jika Surabaya memiliki upaya pembangunan dengan perspektif regional.
Sementara Kepala Bappeko Surabaya Hendro Gunawan membenarkan upaya pembangunan kawasan yang dilakukan Surabaya.
"Surabaya memiliki solusi untuk mengatasi kemacetan, dengan cara membangun sistem transportasi terpadu. Ini didukung dengan akses jalan lingkar yang masih dibangun," tandas Hendro. ries/bsn