Persebaya Kehilangan Jatah APBD
16-02-2011
beritasurabaya.net - Puasa gaji bagi pemain Persebaya Surabaya yang sudah hampir empat bulan, nampaknya bakal berlanjut.
Bukan karena telatnya pembahasan RAPBD 2011 yang menyebakan pemain itu tak bergaji, tapi anggaran untuk Persebaya Surabaya bakal benar-benar dicoret dari anggaran pemerintah. Artinya, tak hanya empat bulan saja, tapi selama satu musim kompetisi ini, pemain itu bakal tak mendapat gaji.
Ini terungkap dari hasil hearing Komisi D DPRD Surabaya dengan KONI Surabaya dan PSSI Surabaya. Pada tahun lalu, 2010, Persebaya mendapat anggaran hibah sebesar Rp 6 miliar. Saat itu, PSSI Surabaya mendapat kucuran dana sebesar Rp 11 miliar. Sementara pada 2011 ini, PSSI mengajukan anggaran sebesar Rp 16 miliar dan sebagian untuk Persebaya Surabaya sebesar Rp 6 miliar.
Disampaikan anggota Komisi D Fatkhur Rahman, setelah melalui berbagai pertimbangan, maka usulan dana untuk Persebaya Surabaya bakal dicoret dari RAPBD 2011. Bak gayung bersambut, usulan pencoretan itu juga disambut baik oleh para pengurus PSSI Surabaya yang digawangi Cholid Ghoromah.
"Alasan PSSI menyambut usulan pencoretan dari komisi karena PSSI takut berurusan dengan hukum. Dalam aturannya, Persebaya tak lagi boleh menerima bantuan dana dari APBD," ungkap Fatkhur.
Jika ingin mendapatkan dana, tentu Persebaya harus mencari sendiri. Sementara ini, Persebaya Surabaya yang tergabung dalam Liga Super Indonesia, masih mengharapkan uluran tangan Pemkot Surabaya untuk kelangsungan hidupnya. Berbeda dengan Persebaya 1927 yang ikut dalam Liga Primer Indonesia yang sudah tak lagi mengharapkan belas kasih pemerintah.
"Pada tahun anggaran ini, KONI Surabaya mengusulkan anggaran sebesar Rp 65 miliar. Sementara pada 2010, KONI mendapat dana Rp 35 miliar setelah PAK. Namun untuk anggaran tahun ini, Bappeko memberikan plot anggaran untuk KONI Surabaya sebesar Rp 34 miliar. Tapi Komisi D mengusulkan untuk KONI mendapat anggaran sebesar Rp 40 miliar. Terkait masalah pencoretan dana Persebaya, akan ada pembahasan lanjutan," papar Fatkhur yang juga ketua Fraksi PKS ini. ries/bsn
Fatkhur Rahman