Olah RagaHadapi Iran, Timnas Tetap Optimis01-09-2011 Jakarta, beritasurabaya.net - Bermain di laga perdana grup E putaran III Pra Piala Dunia di Stadion Azadi, Jumat (2/9/2011) besok, Timnas Indonesia tak gentar menghadapi tuan rumah Iran. Menurut Pelatih Indonesia Wim Rijsbergen dikutip dari Humas Timnas, Kamis (1/9/2011), pihaknya sudah mempelajari rekaman pertandingan Iran sehingga berupaya mencari peluang Merah Putih untuk memetik poin di Teheran. Kata Wim, memang di atas kertas Indonesia tak mudah untuk mencuri poin di kandang Iran. Selain menempati peringkat yang lebih tinggi dari Indonesia, pasukan Carlos Queiroz bakal lebih percaya diri dengan dukungan penuh suporter mereka. Untuk itu, para pemain akan diminta untuk bermain lebih bertahan dengan mengandalkan serangan balik yang cepat. Mereka harus fokus dalam koordinasi antarpemain dan penyelesaian akhir. Pada pertandingan perdana ini, Wim dapat menurunkan Hariono yang sempat cedera saat timnas menang 4-1 melawan Palestina pada 27 Agustus 2011 lalu. Sementara pelatih masih melihat kondisi kiper Ferry Rotinsulu apakah mampu untuk diturunkan karena cedera lutut kanan. Sedangkan M Nasuha terancam tidak bisa tampil karena akumulasi kartu. Soal banyaknya pendukung tuan rumah dengan adanya imbauan dari Carlos Queiroz yang meminta agar penonton tuan rumah untuk datang ke stadion yang berkapasitas 100 ribu itu, kapten Firman Utina tak mempermasalahkan itu. Justru yang dikuatirkan adalah cuaca dingin karena mempersulit pernafasan, terlebih ia dan rekan-rekannya belum terbiasa dengan cuaca yang dingin. Kondisi cuaca Kota Teheran sudah mulai dingin dengan suhu berkisar antara 15-16 derajat Celcius. Manajamen timnas mengantisipasi dengan menyiapkan bekal sarung tangan bagi para pemain untuk mengantisipasi anjloknya suhu saat laga. Hal lain yang sempat menjadi kendala timnas adalah menjelang melaksakan latihan pada Selasa (30/8/2011) lalu. Sempat terjadi ketegangan dengan diusirnya timnas oleh petugas Kompleks Olahraga Stadion Azadi karena tidak mendapatkan tempat latihan yang layak. Pelatih Wim Rijsbergen telah memprotes lapangan latihan yang disediakan panitia lokal bagi Indonesia karena tidak layak digunakan. Lapangan tersebut tak layak karena tidak ada garis batas dan terdapat kerikil yang berpotensi mencederai pemain. Akhirnya, timnas mendapat tempat latihan yang layak setelah harus menunggu hampir setengah jam. (bsn-ai/ant)
Pemadam Kebakaran
Rumah Sakit & Klinik
Kepolisian
|