Pendidikan

Kongres Pancasila Evaluasi UU Sisdiknas

30-05-2011

Surabaya, beritasurabaya.net - Kongres III Pancasila di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya yang dilaksanakan 31 Mei-1 Juni 2011, akan evaluasi Undang-Undang (UU) Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) yang tidak mencantumkan Pancasila dalam kurikulum pendidikan nasional.

Menurut Sekretaris Panitia Kongres III Pancasila Listyono Santosa di Surabaya, Senin (30/05), tidak mencantumkan Pancasila dalam kurikulum pendidikan nasional, berdampak pada liberalisme dan sektarianisme semakin berkembang di Tanah Air, karena Pancasila sudah tidak ada/

Kelompok liberalisme, kata Listyono, menganggap Pancasila tidak penting, karena banyak negara yang sejahtera tanpa Pancasila. Sedangkan kelompok sektarianisme menganggap Pancasila tidak bisa masuk surga, karena agama yang menjamin masuk surga.

Padahal, kata Sekjen Komisi Pengkajian Jatidiri dan Kebangsaan Unair itu, Pancasila merupakan titik temu dari kemajemukan yang juga menomersatukan agama (Tuhan) dan memiliki target akhir untuk terwujudnya kesejahteraan dan keadilan.

''Masalahnya, Pancasila sempat mengalami era doktrinasi oleh Orde Baru, sehingga sejak tahun 1998 terjadi pemberangusan Pancasila, BP7, dan P4, seperti penghilangan Pancasila dalam dunia pendidikan melalui UU Sisdiknas,''katanya.

Namun, sikap abai terhadap Pancasila justru membuat ideologi lain masuk ke parlemen dan eksekutif yang akhirnya melahirkan kebijakan yang liberal dan sektarian, sehingga teroris pun masuk, anak PKI pun merasa bangga menjadi PKI, dan akhirnya NII.

Sementara itu, Koordinator Seksi Acara Kongres Drs M Adib MA mengatakan kongres yang diikuti 473 peserta dari PTN/PTS, LSM, dan lembaga kemasyarakatan se-Indonesia selama dua hari itu akan menyajikan enam sidang panel, empat sidang komisi, dan sejumlah call paper.

Ada 100 call paper yang masuk, tapi panitia melakukan seleksi dan akhirnya 36 call paper yang akan dibahas dalam beberapa kali diskusi, kemudian hasilnya akan kami sampaikan dalam bentuk rekomendasi kepada Mahkamah Konstitusi dan MPR.

Ia menambahkan Kongres III Pancasila di Unair akan fokus pada implementasi nilai-nilai Pancasila dalam tiga bentuk yakni substansi nilai-nilai Pancasila (butir-butir Pancasila), metode untuk implementasi nilai-nilai Pancasila, bentuk lembaga seperti BP7, dan revisi UU yang kontra Pancasila.

''Metode implementasi nilai-nilai Pancasila itu meliputi kurikulum yang tidak doktrinasi bagi siswa/mahasiswa, perlunya misi parpol yang pro-Pancasila untuk kalangan politisi, perlunya revisi UU yang kontra-Pancasila untuk kalangan pejabat, dan sosialisasi nilai-nilai Pancasila untuk masyarakat,''katanya.

Kongres III Pancasila yang dibuka Wakil Ketua MPR Lukman Hakim S itu akan menampilkan narasumber, di antaranya Prof Dr Aloys A Nugroho, Dr Soekarwo, Prof Dr Ayu Sutarto, Prof Dr Puruhito, Prof Dr Nursyam MSi, Prof Warsono (Guru Besar Pancasila dari Unesa), Prof dr Sam Suharto, Prof Dr Sofian Effendi, Prof Dr Jimly Assidiqy, Prof Dr Syafii Ma'arif, Pdt. Simon Filantropa, pengusaha Budi Santoso. (bsn-ai)

Advertising
Advertising
Pemadam Kebakaran
Surabaya Pusat
031-3533843-44
Surabaya Utara
031-3712208
Surabaya Timur
031-8411113
Surabaya Barat
031-7490486
Surabaya Selatan
031-7523687
Rumah Sakit & Klinik
RSUD Dr. Sutomo
031-5020079
RS Darmo
031-5676253
RS ST Vincentius A Paulo
031-5677562
RS William Booth
031-5678917
RS Adi Husada
031-5321256
Kepolisian
Polda Jatim
(031) 8280748
Polrestabes
(031) 3523927