Tes Langsung Untuk Penerimaan Siswa
20-06-2011
beritasurabaya.net - Berkaca kasus contek massal SDN Gadel II Tandes, membuat dewan meminta adanya evaluasi atas Unas dan sistem penerimaan siswa baru online. Alasannya, dua sistem itu dianggap biang ketidakjujuran maupun KKN.
Menurut Ketua Komisi D DPRD Surabaya Baktiono, daripada kejujuran dikalahkan, mending kejujuran itu dijunjung dengan baik. "Untuk itu perlu evaluasi sistem Unas dan penerimaan siswa baru," tandas Baktiono.
Diakui Baktiono, saat pertama kali penerimaan siswa baru online diluncurkan, tujuannya untuk mengeleminir KKN. Sistem itu dianggap mampu dijalankan tanpa memandang dari mana calon siswa itu berasal. Apakah dia anak orang mampu atau tidak.
"Memang, sistem itu ditiru kota lain. Namun yang patut dievaluasi adalah nilai Unas yang menjadi acuan syarat masuk ke jenjang pendidikan lanjutan. Tapi kita tak memerhitungkan apakan nilai Unas itu hasil kejujuran atau tidak," aku Baktiono.
Dewan meminta, pemkot maupun Dinas Pendidikan segera merubah sistem penerimaan siswa baru tersebut. Bisa saja untuk masuk ke sekolah lanjutan negeri dengan tes langsung tanpa melihat hasil Unas.
Tes itu bisa dilakukan oleh tim independen yang ditunjuk. Ini seperti penerimaan mahasiswa baru yang melalui tes langsung. (ries/bsn)
Foto : Baktiono