Sekolah Swasta Terancam Sekolah Kawasan
27-08-2011
Surabaya, beritasurabaya.net - Penerapan sekolah kawasan yang dicanangkan Pemkot Surabaya, ternyata masih belum bisa diterima masyarakat. Pasalnya, keberadaan sekolah negeri yang ada di setiap kawasan dianggap tak berkeadilan.
Artinya, sekolah negeri itu justru bisa menggusur keberadaan sekolah swasta yang ada di kawasan sama. Saat ini, pemilihan warga terhadap sekolah, hampir tak lagi memandang kualitas pendidikannya. Melainkan hanya memandang penggratisan biaya pendidikan.
Sekolah negeri yang digelontor pemkot di seluruh kawasan Surabaya, jelas menyingkirkan sekolah swasta yang jelas-jelas bertarif mahal. Sementara sekolah negeri itu sudah gratis dan banyak bantuan dari pemerintah. Tentu saja, warga lebih memilih ke sekolah negeri.
Hal ini disampaikan Tri Setijo Puruwito, anggota Fraksi PKS DPRD Surabaya. Menurut dia, saat melakukan jaring aspirasi masyarakat di kawasan daerah pemilihannya, banyak warga yang menyampaikan uneg-uneg tersebut.
"Warga menilai, walau ada penggratisan biaya pendidikan, ternyata tak semua sekolah negeri juga mengutamakan kualitas pendidikannya. Kita sebagai wakil rakyat juga melihat jika sekolah kawasan yang digelontor pemkot ke seluruh wilayah di Surabaya, hanya mengutamakan fisik bangunannya saja, tanpa memikirkan kualitas pendidikan," ujar Tri.
Sementara di sisi lain, sekolah swasta justru kekurangan murid dan itu mengancam keberadaan sekolah. Yang ironi, para guru di sekolah swasta itu, terancam kehilangan pekerjaan.
"Guru di sekolah swasta hanya bergantung pada penerimaan murid di sekolahnya. Sementara mereka tak pernah mendapatkan berbagai macam tambahan penghasilan, seperti di sekolah negeri. Ini kan juga fenomena yang harus kita cermati. Untuk itu, dari temuan itu akan kita sampaikan ke fraksi untuk bisa masuk dalam pandangan fraksi agar bisa menyikapi gelontoran sekolah negeri oleh pemerintah," jelas dia. (ries/bsn)
Foto: Tri Setijo Puruwito.