Anggaran Perbaikan Sekolah Tak Terserap
08-12-2010
beritasurabaya.net - Serapan anggaran untuk APBD 2010, sangat minim. Ini sama saja memberi penilaian bahwa kinerja pemkot buruk.
Hingga bulan November 2010, serapan anggaran hanya mencapai 51 persen. Seharusnya, serapan anggaran itu sudah mencapai di atas 70 persen.
Minimnya serapan anggaran ini, justru terjadi pada proyek pembangunan sekolah. Banyak gedung sekolah baik dari tingkat SD-SMA/SMK, tak tersentuh perbaikan. Padahal anggaran perbaikannya sudah masuk dalam APBD 2010.
Seperti diungkapkan Kepala Bina Program Kota Surabaya Agus Imam Sonhaji. Menurut pria berkacamata yang ditemui usai paripurna hak interpelasi di DPRD Surabaya, Rabu (08/12/2010), dana untuk perbaikan 476 sekolah sudah dianggarkan, namun pelaksanaannya belum berjalan.
Sementara menjelang tutup buku ini, secara otomatis, anggaran perbaikan itu akan masuk kas negara.
Agus menambahkan, perbaikan sekolah itu masuk dalam program Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang. Dengan minimnya serapan itu, Bina Program sudah mengirim surat teguran, namun tak ada respon sama sekali.
"Sebenarnya tak hanya pembangunan sekolah saja yang minim penyerapannya, program pembangunan lainnya ada di Dinas PU, Bina Marga dan Pematusan. Di dinas ini, program seperti pembangunan jembatan, saluran dan jalan juga tak berjalan," aku Agus Imam Sonhaji.
Ketua Komisi C DPRD Surabaya Moch Sachiroel Alim menegaskan, untuk serapan anggaran, khususnya perbaikan sekolah, sebenarnya sudah ditekankan dewan untuk mendapat perhatian. Nyatanya itu tidak berjalan efektif.
Sachiroel menduga, lambannya serapan anggaran ini juga terkait utang pemkot terhadap kontraktor perbaikan sekolah yang tertunggak sejak 2009 lalu. Bisa jadi, banyak kontraktor yang enggan mengerjakan proyek pemkot.
"Atau memang kinerja pemkot yang buruk," tegas Sachiroel Alim. ries/bsn
