Ekonomi & BisnisIndustri Manufaktur Naik 0,53 Persen10-05-2011 beritasurabaya.net - Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang Jawa Timur pada triwulan I tahun 2011 meningkat 0,53 persen dibanding triwulan IV tahun 2010. Kenaikan ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan produksi industri nasional triwulan I yang hanya -2,18 persen. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, Irlan Indrocahyo, Selasa (10/5) mengatakan, sementara produksi industri manufaktur besar dan sedang pada triwulan II, III, dan IV tahun 2010, naik masing-masing sebesar 5,22 persen, 0,78 persen, dan 1,28 persen. Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang terutama disebabkan oleh kenaikan produksi Industri kimia dan barang-barang dari bahan kimia 16,75 persen. Industri tersebut banyak berkembang di Kota Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Malang. Industri kayu, barang-barang dari kayu (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman naik 14,11 persen. Industri ini populasinya terbanyak di Kota Surabaya, Kota Pasuruan, Kabupaten Gresik, Pasuruan, Lumajang, Sidoarjo, Jember dan Mojokerto. Sementara industri barang galian bukan logam yang memberikan sumbangan 6,42 persen banyak terdapat di Kabupaten Pasuruan, Tulungagung, Sidoarjo, Gresik, Tuban, dan Kota Surabaya. Disamping itu industri logam dasar naik 5,57 persen dengan wilayah konsentrasinya berada di Kab Sidoarjo, Mojokerto, Pasuruan dan Kota Surabaya. Kelompok industri pengolahan tembakau naik 5,31 persen dengan operasional di Kab Tulungagung, Blitar, Pasuaruan, Sidoarjo, Kota Malang, Surabaya dan Kota Kediri. Sementara penurunan produksi tertinggi terjadi pada industri kulit dan barang dari kulit dan alas kaki sebesar 10,33 persen. Industri ini terbesar berada di Sidoarjo, Kabupaten/Kota Mojokerto, Kota Surabaya, Kabupaten Pasuruan dan Jombang. Industri tekstil turun 5,94 persen, terbesar ada di Kabupaten Psuruan, Gresik, Lamongan, Tulungagung dan Kota Surabaya. Industri barang-barang dari logam kecuali mesin dan peralatannya turun 5,60 persen terbesar di Kab Gresik, Sidoarjo, Pasuruan, Mojokerto dan Kota Surabaya. Jumlah industri besar dan sedang yang dominan di Jawa Timur pada 2011 adalah industri makanan dan minuman sebanyak 28,07 persen, industri furnitur dan pengolahan lainnya, dan industri tekstil masing-masing sebanyak 10,17 persen dan 8,82 persen. Sektor industri manufaktur skala besar dan sedang merupakan satu diantara sektor-sektor ekonomi yang menjadi andalan dalam perekonomian Indonesia selama ini. Nilai tambah (value added) yang dihasilkan dari industri manufactur terbesar kontribusinya diantara sembilan sektor ekonomi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sekitar seperempat nilai total nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) disumbang dari sektor pengolahan. Industri manufaktur Jawa Timur juga masih merupakan sektor potensial karena peran sektor terhadap PDRB menduduki tempat ke dua setelah perdagangan, ristoran dan rumah makan. Sejak 2001 hingga 2010 besaran persentase distribusi selalu menempati di atas 25 persen sedangkan jenis lapangan usaha lain masih di bawah 20 persen. (bsn-ai)
Pemadam Kebakaran
Rumah Sakit & Klinik
Kepolisian
|