Harga Beras Sumbang Inflasi Jatim Selama Juni
01-07-2011
Surabaya, beritasurabaya.net - Indeks Harga Konsumen (IHK) atau angka inflasi di Jawa Timur (Jatim) mencapai 0,54 persen selama bulan Juni 2011 karena dipengaruhi kenaikan harga bahan makanan. Dari sepuluh kota IHK di Jatim, Sumenep mencapai inflasi tertinggi 0,94 persen.
Di posisi selanjutnya Kediri 0,81 persen dan Jember 0,64 persen. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Irlan Indrocahyo dalam jumpa wartawan, di Surabaya, Jumat (1/7/2011), mengatakan, inflasi di Jatim selama bulan keenam 2011 dipengaruhi harga beras, daging ayam ras, bawang merah, tomat sayur, rokok kretek, ikan tongkol, jeruk, bandeng, dan tongkol pindang.
Irlan mencontohkan, selama Juni 2011 rata - rata harga beras di Jatim meningkat menjadi Rp7.100,00 per kilogram, sedangkan Mei 2011 hanya Rp6.800,00 per kilogram. Selain itu, rata - rata harga daging ayam ras di Jatim pada bulan Juni lalu meningkat menjadi Rp27.300,00 per kilogram, sedangkan selama Mei 2011 di posisi Rp25.300,00 per kilogram.
Bahkan, rata - rata harga bawang merah di Jatim naik menjadi Rp22.350,00 per kilogram dibandingkan dengan Mei 2011 yang mencapai Rp20.700,00 per kilogram.
‘’Pencapaian inflasi tersebut secara keseluruhan dipicu oleh kenaikan harga bahan makanan yang pada umumnya meningkat 1,80 persen. Laju inflasi Jatim tahun kalender (Januari-Juni) 2011 mencapai 1,11 persen sedangkan laju inflasi year on year (yoy) Juni 2011 terhadap Juni 2010 Jatim sebesar 5,88 persen,’’paparnya.
Apabila dibandingkan dengan inflasi nasional selama Juni 2011, kondisi di Jatim lebih rendah. Apalagi pada bulan Juni tahun ini inflasi nasional mencapai 0,55 persen. Itu disumbang kenaikan harga beras, daging ayam ras, bawang merah, ikan segar, rokok kretek, dan emas perhiasan.
Kontribusi sejumlah komoditas tersebut terhadap inflasi nasional Juni 2011, beras menyumbang inflasi 0,07 persen, dan daging ayam ras 0,07 persen. Untuk bawang merah menyumbang 0,05 persen, ikan segar 0,04 persen, rokok kretek 0,03 persen, dan emas perhiasan 0,03 persen. (bsn-ai)
