Potensi Tinggi, Finna Seriusi Bisnis Parsel
04-09-2011
Surabaya, beritasurabaya.net - Bisnis parsel baik yang berisikan kue-kue kering (makanan ringan), perlengkapan minum (tea set) maupun buah-buahan, ternyata cukup menjanjikan. Terlebih dalam peringatan hari raya keagamaan maupun momen-momen tertentu, bisnis parsel mendulang omzet tinggi.
Tidak heran, Finna Food Product akan terus kembangkan bisnis parsel yang sudah dijalani sejak 2 tahun lalu. Menurut Presiden Direktur PT Pangan Lestari, Tjahjono Haryono, Minggu (4/9/2011), bisnis parsel yang dikembangkan tersebut memang berbeda dengan bisnis parsel pada umumnya.
''Sebab, belum pernah ada parsel yang berisikan pelengkap hidangan utama seperti kerupuk dan sebagainya dengan bumbu-bumbu makanan. Kenyataannya, selama 2 tahun kami sediakan parsel, ternyata cukup diminati. Jadi 2 tahun ini, parsel yang dijual masih terbatas pada pesanan. Harganya bervariasi mulai Rp 200 ribu sampai Rp 500 ribu,''paparnya.
Tjahjono menjelaskan bisnis parselnya ini cukup diminati karena isinya mampu melengkapi hidangan yang disajikan pada momen-momen tertentu. Isi parsel tersebut, biasanya terdiri dari aneka kerupuk, saos, tepung bumbu, emping dan sebagainya.
Selain itu, kata Tjahjono, permintaan parsel setiap tahun juga terus meningkat di kisaran 20%. Seperti halnya pada momen Lebaran kemarin.
Selain mengembangkan bisnis parsel, pada Lebaran kemarin, ungkap Tjahjono, Finna Food Product meluncurkan produk baru ''Seleraku'' yang menyasar segmen masyarakat bawah. Produk tersebut berupa kerupuk mentah dalam kemasan plastik rentengan 60 gram.
Dari segi harga, diakui Tjahjono, sangat ekonomis dan terjangkau. Produk ini bisa ditemukan di pasar modern maupun tradisional. ''Bagi ibu-ibu rumah tangga, kemasan plastik rentengan ini sangat ekonomis. Isinya banyak tapi dari sisi harga terjangkau,''tukasnya.
Tjahyono menambahkan hingga saat ini ada 10 varian produk Finna, diantaranya, kerupuk udang, kerupuk sayur, kerupuk ikan, kerupuk bawang, saos dan tepung bumbu. Produk kerupuk mendominasi 69% dari total produk yang dihasilkan. (bsn-ai)