Neraca Perdagangan Indonesia Menipis
05-09-2011
Jakarta, beritasurabaya.net - Badan Pusat Statisitik mencatat surplus neraca perdagangan Indonesia pada Juli 2011 hanya mencapai angka 1,37 miliar dolar AS, menurun dari sebelumnya pada Juni sebesar 3 miliar dolar AS.
Menurut Kepala Badan Pusat Statisitik (BPS) Rusman Heriawan di Jakarta, Senin (5/9/2011), surplus neraca perdagangan secara kumulatif Januari hingga Juli 2011 masih tercatat sebesar 16,4 miliar dolar AS. Nilai ekspor pada Juli mencapai 17,43 miliar dolar AS atau mengalami penurunan 5,23 persen dibandingkan Juni, namun mengalami peningkatan 39,55 persen dibandingkan Juli 2010.
Rusman menjelaskan ekspor migas pada Juli tercatat mencapai 3,8 miliar dolar AS dan ekspor non migas 13,62 miliar dolar AS. ''Total ekspor Indonesia pada Januari hingga Juli 2011 mencapai 116,04 miliar dolar AS atau naik 36,51 persen dibanding periode yang sama tahun lalu,''ujarnya.
Ekspor non migas Januari-Juli 2011 mencapai 92,66 miliar dolar AS dan yang paling besar adalah ekspor bahan bakar mineral 14,65 miliar dolar AS dan CPO 11,49 miliar dolar AS. Sedangkan negara pasar ekspor terbesar Indonesia dipegang oleh China 10,92 miliar dolar AS, Jepang 10,44 miliar dolar AS, Amerika Serikat 9,26 miliar dolar AS, ASEAN 19,35 miliar dolar AS, dan Uni Eropa 12,33 miliar dolar AS.
Impor pada Juli 2011 tercatat mencapai 16,06 miliar dolar AS atau naik 27,22 persen dibanding periode yang sama tahun lalu serta naik 6,57 persen dibandingkan Juni. Nilai impor non migas pada Juli mencapai 12,26 miliar dolar AS dan impor migas 3,8 miliar dolar AS.
Total impor Indonesia pada Januari hingga Juni 2011 mencapai 99,64 miliar dolar AS atau naik 31,87 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Komoditas impor terbesar Indonesia adalah mesin dan peralatan mekanik 13,25 miliar dolar AS, lalu mesin dan peralatan listrik 10,24 miliar dolar AS. Negara pengimpor terbesar ke Indonesia masih dipegang China 14,31 miliar dolar AS, Jepang 10,45 miliar dolar AS, Singapura 6,12 miliar dolar AS, ASEAN 17,22 miliar dolar AS, dan Uni Eropa 6,84 miliar dolar AS. (bsn-ai)