Pelindo III Kucurkan Rp 9 Miliar Peduli Petani
18-10-2011
Surabaya, beritasurabaya.net - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III mengucurkan dana Rp 9 miliar untuk tingkatkan kesejahteraan para petani. Dana itu akan digunakan untuk budidaya tanaman pangan mulai dari pemeliharaan hingga pascapanen untuk menghasilkan tanaman pangan yang berkualitas.
Direktur Keuangan PT Pelindo III Wahyu Suparyono, Selasa (18/10/2011), mengatakan, dana itu merupakan dana program kemitraan yang dalam pelaksanaanya disalurkan melalui PT Sang Hyang Seri (SHS). Perusahaan ini merupakan BUMN yang bergerak dalam usaha agro industri di Indonesia.
Jatim, kata Wahyu, mendapatkan dana paling banyak untuk budidaya tanaman pangan dengan jumlah Rp 4 miliar, jateng Rp 2 miliar, Bali, NTB dan Kalteng masing-masing menerima Rp 1 miliar.
Senior Manager Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), Harwiyono, mengatakan, tersedia 570 ribu hektare lahan untuk budidaya itu. Empat lahan itu dibagi kepada empat perusahaan yakni PT SHS (200 hektare), PT Pertani (200 hektare), PT Pusri (100 hektare), PT Perhutani (70 hektare).
''PT Pelindo sendiri hingga triwulan III tahun 2011 telah menyalurkan Rp 10,417 miliar dari anggaran setahun yakni Rp 20,5 miliar. Sementara realisasi penyaluran program bina lingkungan sampai dengan triwulan III 2011 telah mencapai Rp 4,97 miliar dari keseluruhan anggaran sebesar Rp 8,4 miliar,''ujarnya.
PT Pelindo III (Persero) sebagai salah satu BUMN yang peduli terhadap nasib petani dan ketahanan pangan masyarakat. Karena itu, kata Wahyu, Pelindo III turut terpanggil untuk berpartisipasi mendukung Gerakan Peningkatan Produktivitas Pangan Berbasis Korporasi (GP3K) agar tercapai tujuan peningkatan produktivitas hasil pertanian guna peningkatan produksi beras dan pada akhirnya akan menunjang program ketahanan pangan nasional.
Pelaksanaan program tersebut, telah mengacu pada Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-05/MBU/2007 tangal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. GP3K ini, merupakan salah satu bentuk kontribusi BUMN dalam mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional melalui kerjasama antara petani dan BUMN dengan cara petani menyediakan dan menggarap lahan, sedangkan BUMN menyediakan/meminjamkan modal pengolahan lahan serta pengawalan dan pembinaan tanam padi hingga panen. (bsn-ai)
