Listrik Perlu Diperluas di Daerah Tertinggal
27-10-2011
Surabaya, beritasurabaya.net - Perusahaan Listrik Negara (PLN) diminta memperluas jangkauan listrik sampai ke daerah tertinggal (pedesaan). Sampai sekarang memang banyak desa tertentu di pelosok daerah yang belum menikmati listrik, sedangkan jumlah pelanggan listrik di Jatim mencapai 7,7 juta.
Permintaan itu disampaikan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, Selasa (17/10/2011), di sela Peringatan Hari Listrik Nasional di Surabaya. Pemerintah Provinsi Jatim ingin memberikan pemerataan perekonomian di seluruh wilayah kerjanya.
Gubernur optimis pemerataan listrik sampai ke daerah pedesaan bisa terealisasi karena ketersediaan energi listrik di Jatim mengalami surplus 2.000 Megawatt (MW). Bahkan, urai dia, dalam waktu dekat ketersediaan listrik mengalami peningkatan mengingat segera beroperasionalnya pembangkit listrik di Pacitan dan Tanjung Awar-Awar.
Sementara itu, menanggapi belum meratanya jaringan listrik ke daerah pedesaan, General Manager PT PLN (Persero) Distribusi Jatim, Haryanto W S, mengemukakan, jumlah penduduk yang belum teraliri listrik di Jatim ada 26 persen. Sebanyak 74 persen sisanya sudah bisa menikmati energi listrik.
''Mereka belum teraliri listrik karena untuk menyalurkan aliran listrik sampai ke tingkat desa memakai dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pada tahun ini dana APBN yang sudah dipakai untuk elektrifikasi di Jatim meningkat lima kali lipat atau senilai Rp80 miliar,''ungkapnya.
Haryanto menjelaskan sejumlah daerah di kabupaten/kota yang belum teraliri listrik di antaranya Madura dengan angka penduduk yang belum menikmati listrik di bawah 50 persen, Jember 57 persen, Pacitan 47 persen, dan Probolinggo 59 persen. (bsn-ai)
