Pelindo Capai Arus Peti Kemas 2.579.222 TEUs
29-10-2011
Surabaya, beritasurabaya.net - Perusahaan pelabuhan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III (Persero) mencapai kinerja arus peti kemas 2.579.222 TEUs (twenty equivalent units) karena besarnya animo masyarakata menggunakan pengiriman dengan kontainer.
Humas PT Pelindo III (Persero), Edi Priyanto, Sabtu (29/10/2011), mengatakan angka tersebut terealisasi 104 persen dari anggaran yang telah ditetapkan perusahaan yaitu 2.469.704 TEUs. Realisasi arus peti kemas sampai dengan triwulan III tahun 2011 di lingkungan kerjanya sesuai ukuran boks mencapai 2.109.910 boks.
Besaran itu, kata Edi, setara dengan 104 persen dari anggaran yang ditetapkan manajemen yaitu sebanyak 2.033.194 boks. ''Untuk arus peti kemas di terminal konvensional ampai dengan triwulan III/2011, rinci dia, mencatatkan 1.093.352 boks atau 113 persen dari anggaran 967.347 boks,''ujarnya.
Sementara kinerja realisasi peti kemas berdasarkan ukuran TEUs tercapai 1.177.790 TEUs atau 113 persen dari anggaran yang ditetapkan yaitu 1.038.179 TEUs. Tercapainya arus peti kemas di terminal konvensional di antaranya terjadi di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Pelabuhan Kotabaru (Batulicin) dan Pelabuhan Sampit.
Ada pula tampak di Pelabuhan Kumai, Pelabuhan Lembar, dan Pelabuhan Maumere dipicu oleh adanya tren kontainerisasi. Khusus arus peti kemas di Terminal Peti Kemas di wilayahnya, tambah dia, sampai dengan triwulan III/2011 mencapai 1.016.558 boks atau 95 persen dari anggaran 1.065.847 boks.
Kalau dalam satuan TEUs tercapai 1.401.432 TEUs atau 98 persen dari anggaran yang ditetapkan yaitu 1.431.525 TEUs. Edi menambahkan tidak tercapainya arus peti kemas pada terminal peti kemas disebabkan peralihan kapal-kapal peti kemas domestik dari PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) ke Terminal Multipurpose Nilam Timur (TMNT).
Sedangkan, di Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS), arus peti kemas sampai dengan triwulan III/2011 terealisasi 194.325 boks atau 117 persen dari anggaran 165.828 boks. Peningkatan tersebut, dipengaruhi pemberlakuan perjanjian perdagangan bebas (ACFTA) sehingga menaikkan arus peti kemas impor dari China.
Di samping itu, peningkatan arus peti kemas juga terjadi di Terminal Peti Kemas Banjarmasin yang mencapai 242.085 boks atau 120 persen dari anggaran 201.394 boks. Pada satuan TEUs, tercapai 264.609 TEUs atau 121 persen dari target anggaran sebesar 219.310 TEUs. Situasi itu disebabkan dampak dari penerapan window system dan pemeliharaan alur oleh PT Ambang Barito Persada. (bsn-ai)