Semua Sektor Ekonomi Tumbuh Positif
07-11-2011
Surabaya, beritasurabaya.net - Semua sektor ekonomi di Jawa Timur tumbuh positif. Ini memicu pertumbuhan ekonomi Jatim pada triwulan III/2011 mencapai 7,12 persen.
Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Irlan Indrocahyo, pada wartawan, Senin (7/11/2011), dari angka itu, sektor perdagangan, hotel, dan restoran mengalami pertumbuhan tertinggi yakni 9,29 persen. Selanjutnya, diikuti sektor pengangkutan dan komunikasi 9,08 persen.
Sedangkan pertumbuhan terendah terjadi di sektor pertanian sebesar 4,52 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada ekspor barang dan jasa (24,40 persen. Diikuti konsumsi lembaga swasta nirlaba (17,58 persen), impor barang dan jasa (14,23 persen), konsumsi pemerintah (13,85 persen), dan pembentukan modal tetap bruto (10,65 persen).
Irlan menjelaskan secara kumulatif, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jatim selama triwulan I sampai triwulan III tahun 2011 tumbuh 7,12 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. ''Pertumbuhan positif terjadi di semua sektor dan pertumbuhan tertinggi pada sektor pengangkutan dan komunikasi (12,85 persen) dengan sumber pertumbuhan 0,92 persen. Akan tetapi, sumber pertumbuhan terbesar terjadi pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran (2,71 persen),''paparnya.
Dari sisi penggunaan, pertumbuhan tertinggi tampak pada ekspor barang dan jasa (17,42 persen). Diikuti konsumsi pemerintah (16,12 persen), konsumsi lembaga swasta nirlaba (14,22 persen), impor barang dan jasa (11,11 persen), pembentukan modal tetap bruto (9,21 persen, dan konsumsi rumah tangga (8,76 persen).
Irlan menambahkan sesuai harga berlaku maka PDRB Jatim triwulan III/2011 mencapai Rp229,10 triliun sedangkan atas dasar harga konstan 2000 sebesar Rp93,35 triliun. Dilihat dari lapangan usaha, lanjut dia, peranan tiga sektor utama yaitu sektor perdagangan, hotel, dan restoran, industri pengolahan dan pertanian pada triwulan III/2011 sebesar 72,44 persen.
Sementara realisasi kinerja ekonomi Jatim pada triwulan III/2011, pada akhir tahun ini bisa mencatatkan pertumbuhan ekonomi 7,2 persen dan meningkatkan PDRB Jatim sesuai harga berlaku menjadi antara Rp850 triliun - Rp900 triliun. (bsn-ai)
