Defisit Gas Diatasi Eksplorasi Sumur Baru
02-12-2011
Surabaya, beritasurabaya.net - Eksplorasi gas di sejumlah sumur baru di Jawa Timur dapat memberikan tambahan ketersediaan komoditas itu sebanyak 100 mmscfd. Dengan demikian, eksplorasi sumur baru atasi defisit gas pada 2012 karena dapat memenuhi besarnya permintaan masyarakat perindustrian provinsi itu atas komoditas tersebut.
Menurut Kepala Operasi BP Migas Perwakilan Jawa, Papua, dan Maluku Cabang Surabaya, Roesmardani, Jumat (2/12/2011), walau besaran produksi gas yang dihasilkan sejumlah sumur itu sulit diprediksi, sudah tentu produksinya dapat mengurangi defisit gas Jatim yang mencapai 400 mmscfd.
Besaran gas itu diperoleh dari beberapa sumur Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S) di Jatim. Keoptimisan tersebut, dipengaruhi kondisi fisik di beberapa sumur gas baru tersebut yang saat ini sudah reserve.
Menanggapi soal kesiapan sumur gas itu, sejumlah K3S hanya perlu melakukan pengangkatan gas yang terkandung di dalamnya. Sedangkan penambahan produksi gas di Jatim, Plant Manager Hess Indonesia Pangkah, Ricky Riswandri, membenarkan, Jatim siap mendapatkan tambahan produksi gas dari sumur barunya yakni sumur 17 yang dioperasionalkan Jumat ini.
Ricky menjelaskan dengan dimulainya operasional sumur 17, ia yakin ada kenaikan produksi gas menjadi 70 mmscfd dibandingkan pencapaian selama ini hanya 62 mmscfd. Ia juga targetkan melakukan penggalian terhadap enam sumur pada tahun 2012 walaupun besaran produksi gas dan minyaknya belum bisa diperkirakan pada masa kini.
Kepala Operasi Lapangan JOB Pertamina-Petrochina East Java, Budi Wiryono, meyakini, dapat memberikan sumbangan tambahan produksi gas melalui eksplorasi gas di Sumur Bungah Selatan, Gresik. Target awal eksplorasi tahun 2010, tetapi karena faktor tertentu baru terealisasi tahun ini.
Untuk rencana bisnis tahun 2012, Budi menambahkan, siap melakukan pengeboran tiga sumur di Tuban seperti di Soko, Tuban Barat. Dengan harapan, per sumur bisa memproduksi antara 2.000-2.500 barel per hari. (bsn-ai)
