Ekonomi & BisnisPendapatan Layanan Data Capai 3,4 M Dolar AS07-12-2011 Jakarta, beritasurabaya.net - Pendapatan layanan data industri telekomunikasi di Indonesia tahun 2011 diperkirakan mencapai 3,4 miliar dolar AS. Dengan pertumbuhan rata-rata per tahun Coumpound Annual Growth Rate/CAGR) mencapai 18,9 persen, pendapatan dari data di 2014 diprediksi 5,74 miliar dolar AS. Sedangkan pendapatan suara diprediksi mencapai 6,41 miliar dolar AS dengan CAGR 2,93 persen. Hasil sejumlah riset ini dipaparkan Direktur Eksekutif Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Informasi (LPPMI), Kamilov Sagala, dalam diskusi akhir tahun 2011 dengan tajuk Re-Thinking Data Services: Understanding Consumer Insight, Rabu (7/12/2011). Menurut Kamilove, penyebab utamanya adalah tingkat penetrasi layanan suara dan SMS semakin menurun. Operator layanan telekomunikasi berbasis suara (voice call) dan pesan singkat (SMS) menilai mulai memasuki masa jenuh sehingga dibutuhkan upaya untuk menggenjot layanan data (internet). Sementara itu, data Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI), kata Kamilove, mencatat pengguna layanan data di Indonesia baru 30 persen terhadap penetrasi SIM Card yang mencapai 240 juta kartu atau sekitar 72 juta pelanggan. ''Layanan data yang terus tumbuh akan menjadi mesin uang baru bagi operator jika berhasil memenuhi ekspektasi pelanggan, yang menjadi kunci dari segala keberhasilan layanan,''tukasnya. Direktur Sales Axis, Syakieb A. Sungkar mengatakan, layanan data Axis telah tersedia dalam paket-paket unlimited yang fleksibel dan dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Axis tidak berhenti menyediakan layanan pelanggan dengan sistem multi-channel, terus membangun infrastruktur dan jaringannya termasuk mengimplementasikan teknologi HSPA yang menawarkan akses data dengan kecepatan lebih mumpuni. Sedangkan Deputi CEO Commercial Smartfren Djoko Tata Ibrahim, Smartfren sangat memahami perubahan bentuk komunikasi mayoritas masyarakat Indonesia yang kian mengandalkan komunikasi data untuk menunjang produktivitas sehari-hari. VP Marketing Communication Ericsson Indonesia, Hardyana Sintawati, mengatakan layanan data lewat mobile broadband yang ditawarkan oleh 10 operator menjadi primadona karena minimnya ketersediaan infrastruktur fixed broadband di Indonesia. Hardyana menjelaskan tuntutan akan mobile broadband terus tumbuh dan menjadikannya area revenue baru operator, saat pelanggan mulai masuk dalam fenomena talking less and tweeting more. Melalui Ericsson yang merupakan penyedia jaringan telekomunikasi sendiri, Hardyana menawarkan sejumlah formula agar bisnis ini saling menguntungkan bagi operator dan juga pelanggan. Namun harus diketahui apa saja yang jadi keinginan pelanggan dengan data-data yang dimilikinya. (bsn-ai)
Pemadam Kebakaran
Rumah Sakit & Klinik
Kepolisian
|