Ekonomi 2011 menantang, BI siapkan kebijakan
11-12-2010
beritasurabaya.net - Bank Indonesia (BI) mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk menghadapi tantangan perekonomian nasional yang dihadapi pada 2011.
Darsono Peneliti Utama Bank Indonesia menjelaskan kebijakan yang ditelurkan BI yaitu mengintervensi valuta asing (valas) dan stabilisasi nilai tukar, memperkuat cadangan devisa, mengatur arus devisa asing, serta pengendalian ekses likuiditas.
"BI tetap mengedepankan pengelolaan kebijakan moneter dan perbankan yang prudent, yang dijalankan secara konsisten, sebagai the first line of defence terhadap capital flows," kata Darsono dalam Seminar Kebijakan Fiskal & Moneter 2010 dan Arah 2011.
Sementara kebijakan suku bunga BI Rate diarahkan untuk pencapaian sasaran inflasi agar kondusif bagi pertumbuhan ekonomi dan stabilitas sistem keuangan. Kebijakan perbankan difokuskan pada mendorong kredit dan meningkatkan efisiensi perbankan.
Kebijakan tentang Fiskal dan moneter seakan menjadi bahan pembicaraan yang tak akan membosankan untuk dibahas, apalagi dikupas bersama ahlinya. Dalam seminar yang digelar Kementerian Keuangan, Bank Indonesia bekerjasama dengan PPPM STIE Perbanas Surabaya Sabtu, 11 Desember 2010 di Hotel Novotel Surabaya tersebut, hadir pula Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Kementerian Keuangan Dr. Andi Megantara dengan dipandu moderator Drs. Ec. Abdul Mongid, MA, yang tercatat sebagai dosen STIE Perbanas Surabaya dan pengamat ekonomi.
Selama empat jam topik ini dikupas tuntas dari segi pandang praktisi dan akademisi, peserta-pun tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk menyatakan pendapat maupun bertanya tentang arah kebijakan moneter maupun fiskal untuk tahun 2011 mendatang. Sebanyak 100 orang memadati ruangan tersebut mulai dari pengusaha, guru ekonomi maupun mahasiswa bergabung dalam seminar ini untuk sharing tentang kebijakan fiskal dan moneter di Indonesia sampai pengaruhnya di masyarakat.
“Pagi ini kita diberi kesempatan untuk sharing tentang Kebijakan Fiskal dan Moneter dengan pakarnya, saya harap kita semua mendapatkan ilmu yang bermanfaat bagi peningkatan pengetahuan kita tentang kedua hal tersebut, jadi gunakanlah pertemuan ini semaksimal mungkin,” jelas Prof. Tatik Suryani Ketua STIE Perbanas Surabaya dalam sambutannya.
Sementara Dr. Andi Megantara dalam paparannya, menjelaskan kondisi Fiskal negara-negara besar dalam 3 tahun terakhir mengalami pertumbuhan yang negatif, sehingga diperlukan menetapkan kebijakan ekonomi baru, contoh BLBI atau membeli asset bank. yub