Nusantara

Kampanye Aksi Untuk Laut Digelar Di 6 Kota

16-06-2024

Denpasar, beritasurabaya.net - Laut Indonesia yang luasnya mencapai 3,25 juta kilometer persegi berperan sebagai penyokong pencegahan krisis iklim, serta dapat memberikan manfaat ekologi, sosial, dan ekonomi bagi masyarakat. Agar dapat melestarikan dan mengelola keanekaragaman hayati laut yang ada, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menerapkan inisiatif program untuk menetapkan dan memperluas kawasan konservasi di perairan atau Marine Protected Area (MPA).

Dilansir dari data tahun 2024, kawasan konservasi yang telah ditetapkan oleh KKP, luasnya mencapai 29,3 juta hektar. Yayasan WWF Indonesia turut mendukung proses penetapan kawasan sebesar 18,3 persen dari luas kawasan konservasi yang telah ditetapkan.

Kampanye dan edukasi mengenai kawasan konservasi dan aksi perlindungan spesies dilindungi perlu ditingkatkan. Lantaran, masih maraknya praktik perikanan dan pariwisata yang tidak bertanggung jawab, serta masih adanya konsumsi dan perdagangan ilegal spesies laut dilindungi dan produk turunannya.

Dalam rangka Hari Laut Sedunia (World Ocean Day) pada 8 Juni 2024, Yayasan WWF Indonesia bersama Marine Buddies dari kota Denpasar, Jakarta, Tangerang, Surabaya, Makassar, dan Palopo menyelenggarakan rangkaian aksi untuk laut. Kegiatan di 6 kota ini dihadiri oleh lebih dari 400 peserta dengan berbagai aktivitas seperti edukasi konservasi, treasure hunt, pameran, dan nonton bareng film pendek.

Ada pula aksi penanaman mangrove dengan total 1600 bibit, serta aksi bersih pantai yang berhasil mengumpulkan lebih dari 100 kg sampah. Acara puncak yang dilaksanakan di Amphitheater Living World Denpasar, Bali yang didukung oleh Living World Denpasar, Bakti BCA, dan Faber Castell dihadiri lebih dari 2.500 pengunjung.

Semua menikmati berbagai kegiatan edukatif yang menarik lainnya seperti talkshow, lomba menggambar dan mewarnai, booth edukasi, face painting, mural, pameran, penampilan Wayang Samudera dan Dialog Dini Hari. Rizka Dzulfikar, dari Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Denpasar, salah satu narasumber dalam talshow menyampaikan, target kawasan konservasi perairan yang ingin dicapai oleh Pemerintah Indonesia pada 2045 yakni sebanyak 30 persen atau disebut 30 by 45. Komitmen ini juga tertera pada salah satu dari 5 program ekonomi biru yang diusung oleh Pemerintah Indonesia.

Dalam kesempatan yang sama, National Coordinator for Marine Science and Knowledge Yayasan WWF Indonesia, Muhammad Erdi Lazuardi, menerangkan, hingga saat ini, WWF-Indonesia telah mendukung dalam pengembangan 29 kawasan konservasi perairan di Indonesia, yang tentu saja, memiliki keunikannya masing-masing. WWF-Indonesia juga mendorong konsep inclusive management dalam pengelolaan kawasan konservasi, yakni dengan melibatkan pengelola kawasan dan masyarakat setempat dengan cara peningkatan kapasitas sustainable livelihood dalam perikanan dan pariwisata bahari, serta pemantauan berkala terkait dengan ekologi dan pemanfaatan sumber daya di kawasan kawasan konservasi.

Melalui rangkaian kegiatan World Ocean Day ini, WWF-Indonesia berharap tidak hanya sekadar memeriahkan dan merayakan, namun juga dapat mengedukasi serta meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya konservasi perairan, serta mendorong partisipasi aktif dalam upaya pelestarian lingkungan laut. Sehingga perilaku pemanfaatan sumber daya laut yang tidak bertanggung jawab pun dapat dikurangi.

Di sela rangkaian kegiatan World Ocean Day yang berlangsung di Denpasar, Ari, salah satu orang tua peserta lomba mewarnai mengatakan, rangkaian acaranya menarik banget, anaknya baru pertama kali mengikuti lomba mewarnai seperti ini. Kebetulan anaknya juga memang suka main di air atau ke pantai. “Karena lomba ini setidaknya dia jadi belajar hewan-hewan laut juga lah, minimal tau warnanya dulu, boleh dikonsumsi atau enggak,”tukasnya.

Melalui kampanye tersebut, WWF-Indonesia mengajak seluruh pengunjung yang hadir dan seluruh masyarakat Indonesia untuk ambil bagian menjadi pelindung laut yang aktif dengan melakukan aksi-aksi kecil namun berdampak. Kita bisa mulai mengurangi pemakaian limbah cair, memilah dan mendaur ulang sampah, dan mengurangi penggunaan sampah plastik sekali pakai.

Selain itu, kita juga harus menjadi wisatawan yang bertanggung jawab dan memilih produk seafood yang ramah lingkungan atau ekolabel, mengikuti kegiatan bersih pantai, menanam mangrove, serta melaporkan temuan perdagangan spesies laut dilindungi dan terancam punah yang dijual di toko offline maupun e-commerce. (nos)

Advertising
Advertising
Pemadam Kebakaran
Surabaya Pusat
031-3533843-44
Surabaya Utara
031-3712208
Surabaya Timur
031-8411113
Surabaya Barat
031-7490486
Surabaya Selatan
031-7523687
Rumah Sakit & Klinik
RSUD Dr. Sutomo
031-5020079
RS Darmo
031-5676253
RS ST Vincentius A Paulo
031-5677562
RS William Booth
031-5678917
RS Adi Husada
031-5321256
Kepolisian
Polda Jatim
(031) 8280748
Polrestabes
(031) 3523927