Laporan Khusus

BTEL Jalankan Gerakan Hijau

17-03-2011

beritasurabaya.net - Inisiatif Bakrie Telecom (BTEL) untuk terus menjalankan gerakan Hijau Untuk Negeri mampu mendorong tingkat penghematan operasi perusahaan secara signifikan. Salah satunya di sisi penghematan energi yang digunakan untuk menjalankan dan menjaga jaringannya agar tetap beroperasi menyalurkan trafik percakapan telepon, sms dan data.

Muhammad (Danny) Buldansyah, Wakil Direktur Utama PT Bakrie Telecom Tbk, Kamis (17/03), mengungkapkan bahwa sekitar 2/3 penggunaan energy dihabiskan untuk operasi jaringan. Sebagai gambaran untuk tahun 2009 lalu, Bakrie Telecom telah menghabiskan hampir sebanyak 700 ribu liter solar. Dengan makin terbatasnya sumber daya dan juga meningkatnya biaya energi maka tindakan penghematan melalui gerakan Hijau Untuk Negeri memiliki momentum yang tepat.

Jaringan Bakrie Telecom telah menerapkan berbagai terobosan untuk menghijaukan operasinya dan mengurangi efek jejak karbon rumah kaca. Sebagai contoh Danny menyatakan bahwa saat ini sudah lebih dari 2 ribu BTS (Base Tranceiver Station) menggunakan teknologi Free Cooling BTS (FCB).

Teknologi ini memungkinkan Bakrie Telecom menghemat penggunaan listrik dengan mengatur sirkulasi udara dibanding harus menggunakan AC (Air Conditioning). Melalui tindakan ini jumlah listrik yang dibutuhkan tiap BTSnya bisa dihemat hingga 30% per tahunnya.

Bakrie Telecom berupaya keras agar FCB bisa diterapkan di sebanyak mungkin BTS. Sejak diterapkan di pertengahan tahun 2010, FCB sudah diinstal di 1700 BTS dimana 1100 BTS diantaranya sudah berjalan pada akhir tahun 2010 lalu. Targetnya, akan ada 2200 BTS terpasang pada akhir Maret 2011.

Inisiatif FCB ini dikombinasikan dengan upaya penghematan ruangan yang dinamakan outdoor cabinet. Berbagai perangkat elektronik yang biasanya terpisah-pisah diatur dalam dalam satu kabinet yang tahan kondisi cuaca. Pengaturan ini bisa menghemat penggunaan ruangan di atas 80%.

Karena lahan di hemat, maka panas matahari yang awalnya dialirkan melalui dinding ruangan kemudian diubah melalui dinding cabinet sehingga tidak lagi perlu AC tapi cukup kipas angin saja atau mesin pendingin berbahan semi konduktor (Thermal Electric Cooling).

Selain itu, Bakrie Telecom juga melakukan penghematan energi di pusat data jaringan seperti MSC (Mobile Switching Centre) dan BSC (Based Switching Centre) yang tersebar di 100 lokasi. Kata Danny, AC-AC berkapasitas besar yang awalnya terpasang di tempat tersebut kita ganti dengan AC-AC hemat energy dan kita sesuaikan dengan tempatnya. Dengan tindakan ini Bakrie Telecom bisa melakukan efisiensi konsumsi energy dan biaya hingga 50%.

Sementara pada wilayah yang kurang bisa diandalkan pasokan tenaga listriknya, Bakrie Telecom melakukan program Delayed Generator Start. Inisiatif yang dimulai pada bulan Juni 2010 berupaya memaksimalkan waktu Black Out saat pasokan listrik terhenti dengan menggunakan tenaga baterei yang ada di menara selular tersebut dibanding harus menghidupkan generator diesel.

Danny menambahkan pada akhir 2010 sudah diterapkan di 74 BTS. Dengan cara ini, pihaknya dapat menghemat rata-rata 40 liter solar per BTSnya setiap kali terjadi pemadaman listrik. Suatu jumlah yang lumayan besar sehingga bisa mengurangi secara signifikan biaya operasi dan perawatan generator diesel.

Dengan jumlah hampir 3 ribu pelanggan per BTS, diakui Danny Bakrie Telecom merupakan operator dengan tingkat kepadatan pelanggan tertinggi di Indonesia. Hal ini memungkinkan perusahaanya memberikan layanan yang handal, efisien dan terjangkau kepada pelanggan dengan jejak karbon lingkungan minimum dari operasi jaringannya. Apalagi kemudian Bakrie Telecom juga menambah upaya ini dengan melakukan menara bersama.

Danny menegaskan, hampir 80% jumlah BTS Bakrie Telecom merupakan menara bersama. Jadi selain meminimalkan dampak lingkungan, efisiensi dana, juga selaras dengan kebijakan pemerintah daerah yang menganjurkan adanya penggunaan menara bersama.

Upaya merintis penggunaan BTS tenaga surya juga telah dilakukan. Sejauh ini Bakrie Telecom telah membangun dan mengoperasikan BTS Surya di Sangata, Kalimantan Timur dan Tasikmalaya, Jawa Barat. Biaya awalnya memang lumayan besar, namun ke depannya biaya operasionalnya akan sangat minim, karena menghemat penggunaan solar maupun listrik.

Beragamnya upaya dan adanya implikasi penghematan biaya inilah yang menurut Danny membedakan Hijau Untuk Negeri dengan kegiatan kepedulian lingkungan lainnya. Efisiensi fokus pada inovasi penghematan energy yang berdampak pada pemotongan biaya operasi dan pada saat yang bersamaan juga mengurangi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh operasi jaringan perusahaan. (bsn-ai)

Advertising
Advertising
Pemadam Kebakaran
Surabaya Pusat
031-3533843-44
Surabaya Utara
031-3712208
Surabaya Timur
031-8411113
Surabaya Barat
031-7490486
Surabaya Selatan
031-7523687
Rumah Sakit & Klinik
RSUD Dr. Sutomo
031-5020079
RS Darmo
031-5676253
RS ST Vincentius A Paulo
031-5677562
RS William Booth
031-5678917
RS Adi Husada
031-5321256
Kepolisian
Polda Jatim
(031) 8280748
Polrestabes
(031) 3523927