Laporan Khusus

Pelindo III Operasikan Pelabuhan Habaring Hurung

19-07-2011

beritasurabaya.net - PT Pelindo III (Persero) membangun kerjasama pengoperasian Pelabuhan Habaring Hurung Sampit dengan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur.

Humas PT Pelindo III (Persero) Edi Priyanto menyatakan pemerintah daerah akhir-akhir ini banyak yang mencoba meminang PT Pelindo III (Persero) untuk bekerjasama dalam pengoperasian pelabuhan.

"Banyak pelabuhan yang dibangun dengan dana APBD dan pemerintah daerah belum memiliki ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) maupun pengalaman di bidang kepelabuhanan, membuat beberapa Pemerintah Daerah berfikir logis untuk menyerahkan pengoperasiannya kepada PT Pelindo III (Persero)," jelas Edi dalam siaran persnya, Selasa (19/7/2011).

Menurut dia, kerjasama ini patut dicontoh oleh pemerintah daerah lain agar pelabuhan yang telah dibangun dengan dana milyaran rupiah tidan menjadi mangkrak dan sia-sia.

PT Pelindo III (Persero) juga tidak mau gegabah menerima semua tawaran kerjasama yang masuk, karena harus dilakukan analisa secara mendalam terlebih dahulu agar kelak dikemudian hari tidak terjadi permasalahan hukum. Saat ini juga kerjasama yang sedang dalam proses kajian untuk penandatangan kerjasama adalah pengoperasian Pelabuhan Tanah Ampo di Kabupaten karangasem oleh PT Pelindo III (Persero).

Kerjasama pemanfaatan dan pengelolaan Dermaga Umum Habaring Hurung Sampit antara Pemkab Kotawaringin Timur dengan PT Pelindo III (Persero) Cabang Sampit salah satu diantaranya, dimana telah dilaksanakan sejak tahun 2006 yang lalu. Kerjasama ini dimaksudkan untuk memanfaatkan dan mengoperasikan fasilitas dermaga umum Habaring Hurung. "Tujuannya untuk menciptakan hubungan yang sinergis didalam menyikapi kebijakan otonomi daerah, agar terwujud pemberdayaan dan kemandirian daerah serta mendukung peningkatan pertumbuhan perekonomian daerah," jelas Edi.

Edi memaparkan PT Pelindo III (Persero) Cabang Sampit mengoperasikan Dermaga Umum Habaring Hurung Sampit terhadap pelayanan jasa kepelabuhanan terkait dengan jasa yang diberikan atas pemakaian fasilitas pelabuhan yang tersedia, seperti diantaranya jasa labuh, jasa pandu, jasa tambat, jasa dermaga, peralatan bongkar muat barang dan jasa kepelabuhanan yang lainnya.

Dermaga Habaring Hurung atau yang dulu dikenal dengan dermaga LLASD Sampit adalah salah satu dermaga yang berada dalam Daerah Lingkungan Kerja Perairan Pelabuhan Sampit.

Pada awalnya dermaga ini dibangun pada tahun 1989 oleh Departemen Perhubungan Kanwil XVIII Propinsi Kalimantan Tengah melalui dana APBN sebesar 200 juta dan oleh Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, kualitas dermaga tersebut ditingkatkan kembali pada tahun 2002 melalui dana APBD II Kotawaringin Timur sebesar Rp14 miliar.

Awalnya spesifikasi teknis dermaga habaring hurung adalah kayu ulin, memiliki panjang 72 meter dan lebar 3,5 meter. Dengan dilakukan peningkatan kualitas, dermaga tersebut akhirnya dibangun dengan menggunakan konstruksi beton, memiliki panjang 132 meter dan lebar 7,7 meter.

Dermaga tersebut, sebelum dikerjasamakan dengan PT Pelindo III (Persero) Cabang Sampit diperuntukkan untuk melayani kegiatan angkutan pedesaan, dari Sampit menuju desa-desa di pedalaman karena pada saat itu angkutan sungai merupakan sarana transportasi utama bagi masyarakat di kabupaten Kotawaringin Timur.

Sejak tahun 2006 Dermaga Umum Habaring Hurung Sampit dikerjasamakan pengelolaan dan pengoperasian oleh Pemerintah Daerah Kotawaringin Timur kepada PT Pelindo III (Persero) Cabang Sampit.

Sampai saat ini fasilitas Pelabuhan di Dermaga Habaring Hurung Sampit dipergunakan untuk kepentingan umum dengan memberikan pelayanan jasa tambat, jasa dermaga dan pas masuk pelabuhan.

Pada hari Rabu tanggal 13 Juli 2011 bertempat di ruang Direktur Utama Lantai 5 Kantor Pusat PT Pelindo III (Perser) kembali dilakukan penandatanganan kerjasama pengoperasian Dermaga Habaring Hurung Sampit oleh PT Pelindo III (Persero) Cabang Sampit, hal ini merupakan wujud sinergi pemerintah daerah dengan BUMN untuk menumbuhkan perekonomian daerah dan menunjang kelancaran logistik yang patut menjadi contoh untuk daerah lainnya. (hid/bsn)