Laporan Khusus

Bakrie Telecom Terakan Green Warehouse

22-07-2011

Jakarta, beritasurabaya.net - Melanjutkan gerakan Hijau Untuk Negeri, Bakrie Telecom menerapkan Green Warehouse atau prinsip-prinsip ramah lingkungan di alur mata rantai pasokan barang dan gudangnya. Langkah ini tidak saja memperkuat kontribusi Bakrie Telecom pada upaya pengurangan dampak negatif industri telekomunikasi pada lingkungan tapi juga dapat mengontrol secara efektif dan efisien proses produksi, penyimpanan dan pengiriman produk.

Bakrie Telecom banyak menggunakan peralatan IT dan Network. Dengan jumlah BTS sekitar 3.900 buah dan layanan yang tersebar di 82 kota di seluruh Indonesia, tentunya dibutuhkan dukungan peralatan IT dan Network handal dan terus ditingkatkan kemampuannya.

Namun seiring dengan perjalanan waktu, ada saja peralatan IT dan network yang telah usang. Peralatan ini mengandung material kimia, metal dan lainnya yang bisa mencemarkan lingkungan. Karena itu aktivitas green warehouse harus memastikan semua limbah operasi dan elektronik tersebut digunakan dengan sepatutnya sampai usai masa operasinya.

''Caranya dengan mendayagunakan bahan-bahan yang masih bisa digunakan kembali (reuse). Jika perlu dibuang dengan cara yang benar (properly disposed),''tutur Agung Satya Wiguna Vice President Supply Chain Management PT Bakrie Telecom Tbk.

Menurut Agung, perusahaanya menargetkan untuk menggunakan kembali (reuse) atau mendaur ulang (recyle) 75% dari limbah elektronik yang dihasilkan oleh IT dan Network selama tahun 2011. Saat ini, PT Bakrie Telecom Tbk. Merupakan Operator Telekomunikasi pertama yang bekerjasama dengan Prasadha Pramana Limbah Industri (PPLI).

Dalam penanganan proper disposal electronic waste (ewaste). PPLI merupakan perusahaan pengolahan dan penghancuran limbah yang telah mendapat sertifikat dari Kementerian Lingkungan Hidup. Tak hanya peralatan IT dan Network, Bakrie Telecom juga secara kreatif menggunakan kembali (reuse) berbagai materi kampanye, seperti poster dan marketing kit serta Return Ruim Card.

Menurut Agung, kartu perdana Esia yang rusak atau satu dan lain hal tidak bisa digunakan, maka akan diambil dan digunakan kembali kartu RUIMnya sehingga bisa dijadikan kartu perdana baru. ''Upaya ini tidak hanya menghemat sumber daya, tapi juga menghemat biaya. Kami bisa hemat hingga 33% dari ongkos produksi. Jadi kepedulian pada lingkungan bisa selaras pula dengan nilai strategis bisnis,''katanya.

Bakrie Telecom juga mengimplementasikan penggunaan Third Party Logistics atau lazim dikenal dengan 3PL. Untuk tahap awal dilakukan di regional Jawa Barat. Hasilnya kami bisa hemat antara 10% hingga 15% tiap bulannya. Melihat hasil tersebut kami berkeinginan untuk mewujudkannya di seluruh regional Bakrie Telecom di Indonesia.

Pelaksanaan konsep 3PL ini ternyata juga dapat meningkatkan proses quality assurance dan quality control. Perhatian karyawan kini lebih fokus sehingga kualitas produk yang dihasilkan juga lebih terjamin. Langkah ini dipandang mampu meminimalisir tingkat pengembalian produk dan saat yang bersamaan menjaga tingkat kepercayaan pelanggan terhadap produk-produk Bakrie Telecom.

''Satu inovasi yang kelihatannya sederhana ternyata memberikan dampak positif yang begitu besar, baik pada keberlanjutan usaha maupun pada lingkungan. Green Warehouse yang diupayakan Bakrie Telecom membuktikan hal tersebut,''pungkasnya. (bsn-ai)

Advertising
Advertising
Pemadam Kebakaran
Surabaya Pusat
031-3533843-44
Surabaya Utara
031-3712208
Surabaya Timur
031-8411113
Surabaya Barat
031-7490486
Surabaya Selatan
031-7523687
Rumah Sakit & Klinik
RSUD Dr. Sutomo
031-5020079
RS Darmo
031-5676253
RS ST Vincentius A Paulo
031-5677562
RS William Booth
031-5678917
RS Adi Husada
031-5321256
Kepolisian
Polda Jatim
(031) 8280748
Polrestabes
(031) 3523927