Tak Diminati Penumpang, TOW Perlu Digabung
06-04-2011
beritasurabaya.net - Terminal Tambak Oso Wilangun (TOW) yang ada di ujung barat Surabaya, tetap tak diminati para penumpang jalur antar kota antar provinsi (AKAP).
Terminal yang menyediakan trayek ke Jawa Tengah dan Jawa Barat itu malah kalah pamor dengan terminal Purabaya, Bungurasih.
Penumpang yang ingin menuju Semarang atau kota lain di luar Jatim, lebih memfavoritkan Purabaya. Mereka enggan turun di TOW lantaran terminal itu terlalu jauh dari akses ke dalam kota. Selain itu, jalan di kawasan yang didominasi kendaraan besar itu sering macet. Hal inilah yang membuat penumpang enggan mampir ke TOW.
Bahkan upaya penertiban bus AKAP pun kerap kali dilakukan pihak UPTD TOW, namun tetap saja tak membuat kru bus jera. Mereka bahkan menantang ditilang tiap hari tak masalah, asal jangan kehilangan penumpangnya.
"Kita sudah tilang bolak-balik, tetap saja armada bus itu mbalelo. Mereka sudah tak takut ditilang. Begitu juga dengan upaya mencabut tulisan Bungurasih yang ada di kaca bus, tetap saja akan dibuat lagi oleh kru bus," ujar Kepala UPTD TOW Indera Gani.
Dengan menurunkan penumpang di Purabaya, justru bus itu semakin diserbu penumpang. Jika bus memaksa penumpang turun di TOW, justru penumpang yang minta diturunkan di Purabaya. Kalau tak dilakukan kru bus, penumpang mengancam tak akan naik bus bersangkutan.
"Masalah seperti ini yang membuat kita kebingungan. Dengan kondisi ini, TOW tetap begitu-begitu saja alias tak berkembang. Karena itu perlu solusi lain," kata Indera Gani.
Indera Gani bahkan mengusulkan penggabungan dua terminal di Surabaya, TOW dan Purabaya. Lokasinya bisa di kawasan Satelit, Surabaya Barat. Di tempat itu juga bisa dibangun mall-mall dan fasilitas lain yang bisa menarik minat penumpang atau pengguna terminal. Dengan begitu satu terminal itu bisa mampu mendukung tingkat pendapatan asli daerah. ries/bsn