Saatnya Desa Membangun Bangsa
22-07-2010
beritasurabaya.net - Masih belum sesuainya alokasi pembangunan desa di APBN dengan kebutuhan pembangunan di desa-desa di Indonesia menjadi penghambat keberlangsungan pembangunan desa di Indonesia.
Hal ini diungkapkan wakil ketua DPR RI yang juga ketua umum Gerakan Masyarakat Pecinta Pembangunan Desa Nusantara ( Gempita Nusantara ) Taufik Kurniawan dalam acara pengukuhan pengurus Gempita Nusantara Jawa Timur di RM Agis Surabaya, ( 22/07/10).
Taufik memaparkan, banyak program pemerintah pusat yang belum bisa berjalan secara maksimal lantaran kurangnya informasi masyarakat desa terhadap program yang dicanangkan pemerintah pusat “Seperti soal kredit usaha rakyat ( KUR ), format pemerintah pusat pemberian pinjaman tersebut tanpa agunan, namun nyatanya begitu sampai di daerah masyarakat diminta agunan, hal-hal seperti ini yang menghambat pembangunan, ” terangnya.
Taufik juga mengatakan, dengan adanya organisasi ini, diharapkan bias menjadi penyambung apa yang menjadi kebutuhan masyarakat desa dengan program yang dicanangkan pemerintah pusat “Saya berharap kader Gempita Nusantara bias menjadi pengawal kesejahteraan masyarakat desa, ” jelas Sekjend DPP PAN ini.
Masih menurut Taufik, meskipun dirinya merupakan pengurus salah satu parpol, namun dirinya menegaskan bahwa organisasi ini organisasi massa yang terbuka terhadap siapapun kalangan masyarakat yang ingin bergabung untuk memberdayakan masyarakat desa “Seperti motto kami, saatnya desa membangun bangsa, ” tuturnya.
Sementara itu, wakil ketua DPW Gempita Jawa Timur Arif Fathoni mengatakan, organisasi ini bersifat terbuka, kalaupun ada beberapa politisi yang menjadi pengurus maka semua jaket partainya harus ditinggalkan “Komitmen kami jelas, siapapun boleh gabung, asal ketika berada di Gempita Nusantara jaket partai harus ditanggalkan, karena kepentingan kami cuma satu, saatnya muncul kearifan lokal di Indonesia, ” pungkasnya. bsn4