PBB nilai Indonesia siap tangani energi nuklir
28-07-2010
beritasurabaya.net - International Atomic Energy Agency (IAEA) atau badan energi atom dunia di bawah naungan PBB menyatakan bahwa Indonesia sudah siap memiliki pembangkit listrik bertenaga nuklir.
Hal ini diungkap oleh Deputi Bidang Pendayagunaan Hasil Litbang dan Pemasyarakatan Iptek Nuklir BATAN Dr Taswanda Taryo di kampus ITS Surabaya, Rabu (28/7/2010). Menurut dia, penilaian badan energi atom dunia itu menunjukkan Indonesia lebih memiliki kesiapan dalam energi nuklir dibandingkan dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
"IAEA menyatakan hal itu sejak lama, tepatnya pada November 2009," kata Taswanda usai menjadi pembicara dalam seminar tentang "Teknologi dan Keselamatan PLTN" yang menampilkan Prof Mukhtasor PhD dari Dewan Energi Nasional (DEN) dan Ian Love dari Atomic Energy of Canada Limited (AECL) di kampus ITS Surabaya.
Dia menjelaskan, penilaian IAEA itu meliputi empat kesiapan yakni sumberdaya manusia, pemangku kepentingan (stakeholder), industri, dan regulasi, karena Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) memang sudah melakukan serangkaian penelitian sejak tahun 1980-an.
Dengan penilaian itu, sambung Taswanda, Indonesia sudah harus memasuki fase yang lebih nyata yakni proyek nuklir itu sendiri. Dia mengatakan, UU 17/2007 sudah mengamanatkan adanya pemanfaatan nuklir di Indonesia pada kurun waktu 2015-2019, sehingga paling lambat Indonesia sudah memiliki PLTN pada tahun 2019.
Oleh karena itu, BATAN membentuk "BATAN Incorporation" yang melibatkan pemangku kepentingan seperti BATAN, ESDM, Kemristek, LIPI, PLN, KLH, Kementerian Perindustrian, dan sebagainya. Mereka tergabung dalam tim pengembangan PLTN yang akan menentukan proyek PLTN secara teknis, seperti menentukan industri sebagai `owner`, teknologi, lokasi, perizinan, dan sebagainya. bsn2