Pelanggaran HAM Diungkap LVRI Surabaya
13-06-2011
beritasurabaya.net - Utusan pemerintah Belanda, Senin (13/6/2011) menyaksikan langsung upacara Legiun Veteran RI (LVRI) Surabaya. Kedatangan utusan itu sebenarnya untuk mengumpulkan data terkait pelanggaran HAM saat pendudukan Belanda di Indonesia.
Data yang diterima pemerintah Belanda ternyata tak sesuai dengan data di Indonesia. Banyak laporan yang ternyata ditutup-tutupi ke pemerintah Belanda.
Disampaikan Ketua LVRI Surabaya Hartoyik, dengan adanya dokumenter dari utusan Belanda, LVRI akan mengungkapkan kejadian sejarah yang sebenarnya. Seperti pelanggaran HAM yang dialami penduduk Indonesia selama pendudukan Hindia Belanda.
"Contohnya, peristiwa gerbong KA dari Bondowoso-Surabaya. Saat itu, pejuang banyak yang mati di gerbong karena ditutup rapat. Belum lagi peristiwa Sulawesi yang terjadi pembunuhan massal yang dilakukan Westerling. Semua sudah kita paparkan ke utusan Belanda," ungkap Hartoyik.
Dengan pengungkapan data sejarah itu, Hartoyik bangga. Sebab, ada niat baik dari Belanda yang memiliki pengadilan pelanggaran HAM di dunia untuk mengungkap pelanggaran HAM di Indonesia.
Sebelumnya, LVRI menggelar apel siaga yang dipimpin langsung oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Pelaksanaan apel itu juga didokumentasikan utusan Belanda. (ries/bsn)
Foto: Wali kota memberikan ucapan selamat kepada anggota LVRI Surabaya.