Laporan KhususBakrie Telecom Gelar ICT for Green Asia27-10-2011 Jakarta, beritasurabaya.net - PT Bakrie Telecom Tbk akan gelar konferensi internasional mengenai kontribusi industri telekomunikasi dunia pada pengurangan emisi karbon. Konferensi yang diberi nama ICT for Green Asia akan berlangsung di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta 1 November 2011. Tidak kurang dari 250 peserta dari berbagai pelaku industri telekomunikasi, regulator dan asosiasi tingkat dunia akan saling berbagi pengetahuan dan pengalaman. Selain beberapa menteri dari kabinet Indonesia, juga akan tampil sebagai pembicara Malcolm Jhonson, Direktur ITU (International Telecommunication Union), sebuah lembaga di bawah payung Perserikatan Bangsa-Bangsa yang khusus menangani sektor telekomunikasi dan Luis Neves, Ketua GeSI (Global e-Sustainability Initiative), suatu organisasi perlindungan lingkungan hidup paling berpengaruh dalam industri teknologi informasi dan komunikasi (ICT) global serta Graeme Phillipson, Ketua Asosiasi Industri Informasi Australia. Dari perusahaan swasta internasional yang telah memastikan partisipasinya adalah John Smiciklas Director of Corporate Social Responsibility Research in Motion, Benjamin Hart Managing Director for Asia Pacific, Convergys, Gani Jusuf Vice President of Research and Development, Marvell Technologies, Alex Orange Director of Government Affairs Qualcomm, Clair Deevy Community Affairs Lead for Asia Microsoft dan Raul Campo CEO Happy Communications Philippines. ''Seringkali masyarakat berpikir bahwa industri telekomunikasi tidak punya kaitan sama sekali dengan pengurangan emisi karbon. Namun pada kenyataannya indutri telekomunikasi menyumbang 2%-3% dari pembuangan emisi karbon. Sehingga seharusnya sudah menjadi Green Strategic Business yang mempengaruhi keberlangsungan usaha perusahaan,''kata Anindya N. Bakrie, Direktur Utama PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) dalam penjelasan tertulis yang disampaikan pada media, Kamis (27/10/2011).
Perilaku sadar lingkungan di industri telekomunikasi diyakini memiliki beberapa manfaat diantaranya efisiensi melalui pengurangan biaya operasi, memperkuat brand value dan menciptakan daya saing perusahaan di tengah persaingan usaha. Karena itu dunia usaha didorong untuk tidak merasa ragu menerapkan aktivitas ramah lingkungan dalam kegiatan bisnisnya. Pada saatnya aktivitas hijau tersebut akan memberikan keuntungan bagi perusahaan. ''Sebetulnya para operator maupun vendor telko dunia telah begitu banyak melakukan upaya terobosan. Di forum inilah mereka akan berinteraksi dan saling berbagi pengalaman serta diharapkan juga akan menciptakan gelombang yang terintegrasi di antara semua pihak sehingga dapat diterapkan di lingkungan masing-masing,''tuturnya lebih lanjut. Karena itulah Anindya mengharapkan agar para pelaku di industri telekomunikasi Indonesia dan pemerhati lingkungan bisa hadir di konferensi ICT Green for Asia ini. Kepedulian pada lingkungan ini tidak hanya memberikan keuntungan secara sosial, tapi juga akan berkontribusi positif terhadap kinerja perusahaan. ''Perusahaan-perusahaan skala global tersebut telah membuktikannya dan konferensi ini merupakan cara jitu untuk belajar dan mengambil manfaat dari upaya mereka,''kata Anindya. Bagi mereka yang ingin mengikuti konferensi internasional Green ICT for Asia bisa mendaftar di www.ICTforGreenAsia.org. Konferensi ini bersifat terbuka dan tanpa dipungut biaya. (bsn-ai)
Pemadam Kebakaran
Rumah Sakit & Klinik
Kepolisian
|