Di Surabaya, Gizi Buruk Masih Tinggi
19-02-2011
beritasurabaya.net - Faktor kemiskinan masih menjadi penyebab utama bayi kekurangan gizi, tak terkecuali di Surabaya. Pola asuh yang salah juga menjadi faktor kedua penyebabnya.
Di Kota Pahlawan ini, diketahui ada 2.000 balita yang kekurangan gizi.
Namun walau jumlah tersebut terbilang besar, ini lebih sedikit daripada 2010 yang mencapai 2.500 balita.
Disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Esty Martiana Rachmie, ribuan balita yang terdata kekurangan gizi itu ada di kawasan pinggir Surabaya.
Dikatakan wanita berjilbab ini, pemkot sudah mengerahkan 100 tenaga pendamping untuk memberikan penyuluhan tentang pola hidup sehat.
"Ternyata karena kemiskinan, menyebabkan ibu rumah tangga harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Sayangnya, karena pekerjaan itu, balitanya pun tak terurus. Selain itu, kaum ibu juga tak mendapat informasi yang benar tentang penanganan balita," ungkap Esty, Sabtu (19/2/2011).
Kini Pemkot Surabaya juga gencar menjalankan program triwulanan dengan memberikan makanan tambahan kepada balita melalui Posyandu. Diharapkan, penangangan gizi buruk ini akan lebih serius, sebab dengan anggaran Rp 5 miliar pada 2010, pemkot sudah gencar memberantasnya. Jangan sampai pada 2011 ini, anggarannya justru dikurangi. ries/bsn