Kesehatan

Waspada 1 Dari 3 Bayi Terkena Anemia

23-05-2011

Surabaya, beritasurabaya.net - Survei Kesehatan RI Departemen Kesehatan tahun 2001 menyebutkan 1 dari 3 bayi yang ada di Indonesia terkena anemia. Jika ini tidak ditanggulangi, makin banyak bayi yang mengalami defisiensi zat besi dan bisa mengganggu tumbuh kembang.

Untuk itulah, PT Merck Indonesia mendukung kegiatan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melakukan sosialisasi pentingnya penambahan dosis suplemen zat besi bagi anak-anak di bawah usia 2 tahun, khususnya usia 6 bulan, sehingga bisa terhindar dari defisiensi zat besi. Sosialisasi ini dilakukan di Medan, Jakarta, Bandung dan Surabaya.

Menurut Area Manager of Surabaya Consumer Health Care Division PT Merck, Sun Ho saat ditemui beritasurabaya.net di simposium Zat Besi untuk Pertumbuhan Otak Optimal dan Tumbuh Kembang Bayi dan Anak di Isyana Ballroom, Hotel Bumi Surabaya, Minggu (22/05), pemberian dosis suplemen ini berbeda dengan dosis terapi.

Untuk itulah, dalam sosialisasi juga dilakukan refreshing ilmu yang dimiliki para dokter anak. ''Seharusnya, setiap bayi yang lahir, seorang dokter langsung memonitor perkembangan anak termasuk kebutuhan zat besinya. Karena zat besi ini tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh, namun fungsinya sangat penting bagi tumbuh kembang anak. Jangan sampai, anak baru diberikan dosis suplemen zat besi setelah diketahui anemia. Karena dampak resiko kekurangan zat besi ini seperti kerusakan fungsi otak tidak akan berubah sampai dia dewasa kelak meski sudah diberikan tambahan zat besi,''ujar Sun Ho.

Sun Ho menambahkan survei Departemen Kesehatan juga menyebutkan tingkat prevalensi anemia pada anak-anak di Indonesia, usia 6 hingga 11 bulan sebesar 64,8% dan usia 12 hingga 23 bulan sebesar 58%.

Sementara itu, Ketua Divisi Tumbuh Kembang Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSU dr Soetomo, dr Ahmad Suryawan SpAK satu diantara pembicara simposium mengatakan pemberian zat besi sangat penting diberikan pada anak sejak usia dini. Selama si anak dalam kandungan si ibu, kebutuhan zat besi diperoleh dari ibunya asalkan si ibu cukup mengkonsumsi makanan yang mengadung zat besi.

Saat si anak berusia 6 bulan hingga 2 tahun, kata Ahmad, kebutuhan zat besi harus dipantau dan mencukupi buat si anak. Jika tidak, akan berdampak luar biasa bahkan bisa seumur hidupnya.

''Anak-anak dibawah usia 2 tahun yang kekurangan zat besi bisa menunjukkan sifat diantaranya sering rewel. Kelak dia dewasa, akan merasakan kecemasan dan resah. Dalam tumbuh kembangnya, tidak sesuai dengan usianya. Anak sulit beradaptasi dengan lingkungan sekitar,''papar Ahmad.

Zat besi dengan konsentrasi kandungan terbaik, menurut Ahmad, bisa diperoleh dari ibunya. Untuk itu, kalau selama usia 2 tahun, si anak mendapat ASI yang cukup dari ibunya, dia tidak akan kekurangan zat besi. Zat besi ini juga bisa diperoleh dengan dosis suplemen selama tumbuh kembang anak. (bsn-ai)

Teks foto :

Simposium Zat Besi untuk Pertumbuhan Otak Optimal dan Tumbuh Kembang Bayi dan Anak, di Isyana Ballroom, Hotel Bumi Surabaya.

Advertising
Advertising
Pemadam Kebakaran
Surabaya Pusat
031-3533843-44
Surabaya Utara
031-3712208
Surabaya Timur
031-8411113
Surabaya Barat
031-7490486
Surabaya Selatan
031-7523687
Rumah Sakit & Klinik
RSUD Dr. Sutomo
031-5020079
RS Darmo
031-5676253
RS ST Vincentius A Paulo
031-5677562
RS William Booth
031-5678917
RS Adi Husada
031-5321256
Kepolisian
Polda Jatim
(031) 8280748
Polrestabes
(031) 3523927