KesehatanASPI Sosialisasikan Stem Cell untuk Estetik17-07-2011 Surabaya, beritasurabaya.net - Asosiasi Sel Punca Indonesia (ASPI) terus melakukan sosialisasi penggunaan Stem Cell (sel punca) untuk estetika. Pasalnya, selama 2 tahun terakhir, masih banyak penyalahgunaan sel punca terutama di Jakarta. Hal ini disampaikan Ketua ASPI, Ferry Sandra, yang juga Assistant President Director Prodia Group, saat pengenalan Profira Stem Cell Rejuvenation Therapy, Sabtu (16/7/2011). Menurut Ferry, banyak pihak yang tidak bertanggungjawab mengambil sel punca untuk estetika dari binatang. Bahkan, mereka klaim, sel punca dari binatang lebih aman karena binatang benar-benar dipelihara dengan baik. Sementara itu, pasien yang memanfaatkan sel punca, kata Ferry, sama sekali tidak tahu akan dampak sel punca dari binatang. Karena informasi yang diberikan sama sekali tidak benar dan menyesatkan. Bahkan ada pasien yang menggunakan sel punca dari binatang itu meninggal dunia, ada yang wajahnya bengkak-bengkak dan sebagainya. Umumnya, pihak yang tidak bertanggungjawab itu membuka klinik kecantikan yang illegal. BB POM juga berhasil merazia klinik ilegal yang menggunakan sel punca dari binatang. Untuk itulah, kata Ferry, ASPI melakukan sosialisasi bahwa sel punca yang aman dan bisa digunakan untuk estetika adalah dari manusia sendiri. Karena dipastikan sel punca dari manusia itu sudah diteliti dan dipastikan tidak mengandung penyakit. ''Setiap manusia mempunyai sel punca, mengandung prospekter yang ditubuhkan tubuh. Sumbernya, diantaranya, dari plasenta, darah dan lemak. Namun sel punca yang ada tersebut apakah masih mencukupi kebutuhan tubuh, masih berkualitas atau tidak dan apakah masih mempunyai faktor yang bisa kondusifkan tubuh agar bisa bekerja maksimal. Biasanya ini seiring dengan kondisi seseorang dimana sel jumlah dan fungsinya berkurang,''tukasnya. Menurut Ferry, biasanya seseorang yang sudah memasuki masa menopause membutuhkan sel punca. Atau mulai usia 27 hingga 73 tahun, dengan treatment 1 kali 2 minggu atau maintenance 1 kali 3 bulan. Sel punca ini dipoleskan ke permukaan kulit wajah dan menggunakan alat untuk membantu proses kerjanya. Ferry menambahkan dengan melakukan sosialisasi diharapkan pasien makin memahami fungsi sel punca untuk estetika. Dengan demikian, tidak mudah ditipu dan dimanfaatkan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. (bsn-ai) Teks foto : Ferry Sandra saat memaparkan sel punca di Profira Aesthetuc & Anti Aging Clinic Surabaya.
Pemadam Kebakaran
Rumah Sakit & Klinik
Kepolisian
|