Tak Boleh Menolak Pasien Miskin
27-08-2011
Surabaya, beritasurabaya.net - Selama Ramadhan, Pemkot Surabaya sudah menganjurkan atau mewajibkan seluruh SKPD sampai tingkat kelurahan untuk melakukan piket. Tak terkecuali rumah sakit dan puskesmas. Walau tak mengatur jadwal piket, dua tempat pelayanan umum ini memang harus stand by setiap saat.
Pemkot Surabaya memerintahkan agar rumah sakit dan puskesmas harus tetap siaga untuk melayani pasiennya. Ini juga berlaku untuk pasien dari warga miskin atau warga yang memiliki surat tanda keterangan tak mampu.
"Semua tak ada perbedaan. Seluruh warga miskin harus tetap dilayani prima. Apa itu warga yang memiliki kartu jaminan kesehatan atau warga miskin yang tak memiliki kartu jaminan kesehatan. Pelayanan harus tetap berjalan selama libur lebaran ini," tegas Ketua Komisi D DPRD Surabaya Baktiono.
Baktiono juga meminta kepada warga Surabaya, khususnya warga tak mampu, untuk tak ragu memanfaatkan pelayanan kesehatan dari Pemkot Surabaya. “Yang penting, saat mendaftar untuk berobat di rumah sakit atau puskesmas, warga itu harus menyatakan sebagai warga tak mampu,” ujar politisi PDIP ini.
Dengan demikian, rumah sakit atau puskesmas tak boleh menolak pasien dari warga tak mampu walau mereka tak memiliki kartu jaminan kesehatan. Sebab anggaran APBD Surabaya ada yang untuk mengcover warga tak mampu yang berbekal surat keterangan tak mampu.
"Memang selama lebaran, kelurahan tutup sehingga sulit untuk warga meminta SKTM dari kelurahan. Tapi yang utama, pasien yang mengaku sebagai warga tak mampu itu harus ditangani lebih dulu. Suratnya bisa mengurus belakangan," tandas Baktiono.
Baktiono juga mengingatkan, walau libur lebaran, rumah sakit dan puskesmas harus bisa mengatur jadwal tugasnya. Jangan sampai seperti kejadian di Puskesmas Karang Empat dan Rangkah. Saat ada pasien, justru tak bisa mendapat pelayanan karena seluruh stafnya ikut rapat. Ini kan tak benar,” ungkap Baktiono. (ries/bsn)
Foto :Baktiono
