Jangan Sepelekan Nyeri Tenggorokan Bisa Difteri
07-10-2011
Surabaya, beritasurabaya - Kondisi luar biasa (KLB) Difteri yang ditetapkan Pemprov Jawa Timur memang harus diwaspadai. Para orang tua hendaknya mengetahui gejala awal serangan difteri pada anak-anak.
Menurut Kepala Divisi Infeksi dan Pediatri Tropik Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUD Dr Soetomo, dr Dominicus Husada SpA(K) mengatakan, mayoritas pasien yang dirawat di RSUD Dr Soetomo meninggal dunia karena mengalami gagal jantung akibat serangan racun yang dikeluarkan bakteri Corynebacterium Diphtheriae. Karena menyerang jantung itulah, nyawa pasien tidak terselamatkan.
Untuk itu, kata Dominicus, orang tua perlu melakukan deteksi dini jika anaknya mengalami gejala penyakit difteri. Gejala awal berupa nyeri tenggorokan ringan dan kesulitan menelan. Kondisi tersebut tidak jarang diikuti demam, mual, muntah, menggigil, dan sakit kepala.
Pembengkakan kelenjar getah bening di leher sering terjadi. Biasanya, bakteri berkembang biak di sekitar permukaan selaput lendir mulut atau tenggorokan dan menyebabkan peradangan. Jika bakteri sampai ke hidung, maka akan meler.
''Peradangan bisa menyebar dari tenggorokan ke pita suara (laring) dan menyebabkan pembengkakan, sehingga saluran udara menyempit dan terjadi gangguan pernafasan Jika mengalami kondisi seperti ini, penderita harus dibawa ke rumah sakit untuk segera mendapatkan penanganan,''papar Dominicus.
Dominicus menambahkan RSUD Dr Soetomo sejak Januari sampai sekarang sudah merawat inap 325 anak, sedangkan 11 diantaranya meninggal dunia. (bsn-ai)