Politik PemerintahanUrban Farming Diklaim Berhasil12-05-2011 beritasurabaya.net - Program urban farming atau pertanian perkotaan yang diklaim pemkot, khususnya Dinas Pertanian Surabaya berhasil, dipertanyakan dewan. Seberapa tingkat keberhasilan program itu. Nyatanya di lapangan, banyak petani perkotaan yang tak bisa lagi melanjutkan programnya. Komisi C DPRD Surabaya memertanyakan capaian target program tersebut. Disampaikan anggota Komisi C Reni Astuti, pada 2010 pemkot telah mengucurkan anggaran sebesar Rp 5,6 miliar untuk program tersebut. Dana itu diperuntukan bagi 6.700 kepala keluarga, berupa pemberian benih lele, pakan lele, plastik dan peralatan untuk keperluan tambak di perkotaan. "Tapi apa hasilnya? Ini sama saja membuang-buang anggaran. Padahal Dinas Pertanian mengklaim, capaian targetnya sudah 76 persen," ujar Reni. Apa dasar Reni menegaskan jika program itu belum menunjukkan hasil? Ini lantaran, pemberian bibit lele itu karena dilakukan pada Desember 2010. Hanya sampai beberapa bulan ini, sudah dianggap berhasil. Alasan dinas, pemberian bibit pada Desember karena keterlambatan lelang. Bagi Reni, seharusnya pemberian bibit bisa dilakukan lebih dini, bukan akhir tahun. Sehingga untuk mengukur keberhasilannya menjadi kabur. "Diberikan pada Desember 2010, tapi program itu diklaim berhasil pada 2010. Ini kan tak mungkin," kata dia. Reni menyarankan, sebaiknya jika urban farming itu tak berhasil, maka bisa diganti dengan program lain yang bisa meningkatkan kesejahteraan warga. Bukan malah menghambur-hamburkan dana. Reni justru menduga, pemberian bibit lele pada akhir tahun itu justru terkesan hanya untuk menghabiskan sisa anggaran saja agar bisa dikatakan penyerapannya berhasil. (ries/bsn)
Pemadam Kebakaran
Rumah Sakit & Klinik
Kepolisian
|