Bimtek Hamburkan Anggaran
13-06-2011
beritasurabaya.net - Kasus bimbingan teknis (Bintek) yang terus menggelinding menjadi perhatian mantan legislator di Jl Yos Sudarso itu. Sebut saja mantan Wakil Ketua DPRD Surabaya Budi Harijono atau akrab disapa Nanang Budi.
Nanang Budi menegaskan, Bimtek itu dianggap tak penting. Karena itu, dia mengaku, saat menjadi legislatif, dirinya tak pernah ikut kunjungan kerja maupun Bimtek.
Bahkan Nanang Budi menyatakan jika Bimtek itu adalah kegiatan dewan yang menghambur-hamburkan uang. Kegiatan itu tak ada nilai tambahnya, dan tak ada ukuran kinerja terkait keberhasilan anggota dewan setelah mengikuti Bimtek.
Bimtek ini juga diakui Nanang Budi sudah ada sejak dulu. Namun jika kegiatan itu tak ada manfaatnya, bisa dihentikan dengan UU atau PP yang mengatur tentang keuangan DPRD.
Sri Hono Yularko mantan wakil ketua Komisi B DPRD Surabaya periode lalu juga menyatakan jika Bimtek itu hanya proyek jalan-jalan saja. Karena tak ada imbal baliknya dari kegiatan tersebut.
Pandangan berbeda disampaikan Luthfiyah, anggota Komisi A DPRD Surabaya. Menurut dia, Bimtek itu sangat diperlukan legislatif. Dengan Bimtek, anggota dewan perlu memerdalam pengetahuan mereka tentang hukum dan pemerintahan, khususnya tentang produk hukum.
"Ilmu yang didapat dari Bimtek bisa untuk memerjuangkan aspirasi masyarakat," tukas Luthfiyah.
Alasannya, tak semua anggota dewan itu berasal dari pendidikan hukum. Seperti dirinya yang memiliki background pendidikan S-1 Psikologi, karena di tempatkan di Komisi A, tentu dirinya harus paham masalah hukum dan pemerintahan. Karena dirinya sangat perlu mengikuti Bimtek. (ries/bsn)
Foto : Budi Harijono