Dewan Diisukan Digeledah Polisi
20-06-2011
beritasurabaya.net - Kantor DPRD Surabaya, sejak beberapa hari jadi incaran wartawan media cetak dan elektronik. Hal ini terkait kabar adanya upaya penggeledahan yang dilakukan pihak kepolisian yang memeriksa kasus Bimbingan Teknis (Bimtek).
Bahkan Senin (20/6/2011), saat dua orang petugas kepolisian yang datang ke kantor Wakil Ketua DPRD Surabaya Akhmad Suyanto, wartawan pun heboh. Mereka menduga jika dua petugas kepolisian itu melakukan penggeledahan kasus Bimtek.
Mengapa hanya dua petugas yang datang? Selain itu, mengapa petugas hanya memeriksa kantor wakil ketua DPRD, justru bukan kantor Ketua DPRD Surabaya Wishnu Wardhana? Hal ini tentu saja menjadi tanda tanya. Upaya penggeledahan itu juga sangat singkat.
Belum lagi kejanggalan dua petugas yang diketahui sebagai Kepala Unit Kejahatan Umum Polrestabes Surabaya itu tak dilengkapi surat perintah penggeledahan. Bahkan petugas yang datang juga bukan petugas dari Unit Tindak Pidana Korupsi yang menangani kasus Bimtek.
Sementara, Wakil Ketua DPRD Surabaya Akhmad Suyanto dengan tegas membantah adanya informasi penggeledahan tersebut. "Setelah pemberitaan itu turun melalui media online, pusat (DPP PKS, red) sudah ada telpon saya. Banyak yang telpon saya. Itu tidak benar, tak ada penggeledahan," ujar Yanto panggilan akrabnya yang sangat menyesalkan pemberitaan tersebut.
Yanto mengaku jika perwira polisi yang datang ke kantornya adalah adik kelasnya di SMAN I Jember. "Kebetulan dia ke tempat saya minta diuruskan untuk menyewa gedung Srimulat. Dia pejabat baru jadi tak paham urusan itu. Saya juga ke Setwan untuk mengurus rekomendasi itu. Nah saat saya ke Setwan itulah, wartawan mengira saya enggan berkomentar. Mosok ada penggeledahan, tak ada pihak dewan yang mendampinginya? Ini tidak benar," jelas politikus PKS ini. (ries/bsn-ai)
Foto: Akhmad Suyanto.