Dan Dewanpun Terlena Dengan Kunkernya
09-09-2011
Surabaya, beritasurabaya.net - Hasil dari kunjungan kerja (Kunker) untuk masing-masing anggota dewan, cukup menggiurkan. Ini pula yang menyebabkan, anggota dewan, `ogah` absen jika ada jadwal kunker.
Untuk 2011, anggaran kegiatan dewan seperti kunker, bimbingan teknis maupun konsultasi, mencapai Rp38 miliar. Angka ini lebih besar dari 2010 yang hanya Rp26 miliar.
Jika anggaran Rp38 miliar ini terserap habis, maka dirata-rata setiap anggota dewan akan menghabiskan anggaran Rp760 juta selama setahun. Atau per bulan, satu anggota dewan menghabiskan anggaran Rp63,3 juta. Uang ini masih di luar gaji bulanan. Sekadar diketahui, setiap anggota dewan menerima gaji beserta tunjangan-tunjangannya sekitar Rp19 juta per bulan.
Wakil Ketua DPRD Surabaya Musyafak Rouf, justru menyayangkan pengaturan kunker yang tak mematuhi skala prioritas. Pelaksanaan kunker seharusnya lebih dulu diatur. Selama ini tak ada hal darurat yang harus dikunkerkan atau dikonsultasikan. Apalagi sehabis lebaran ini, agenda dewan belum normal, sudah menggelar kunker.
"Komisi atau pansus yang dibentuk, belum bekerja pascalebaran ini, tapi sudah kunker atau konsultasi," kata Musyafak.
Memang, kegiatan dewan atau perjalanan dinas ini diatur dalam regulasi, sehingga tak melanggar. Namun jika hal ini tak diatur dengan baik, maka dewan akan terus disorot atas perjalanan dinasnya. (ries/bsn)
Foto : Musyafak Rouf