Politik PemerintahanWajar Jika Warga Minta Kompensasi16-09-2011 Surabaya, beritasurabaya.net - Ada-ada saja ulah warga. Melihat adanya aktifitas pembangunan, saat ini warga cenderung meminta uang kompensasi. Walau sudah dipenuhi, namun ada saja gejolak yang datang. Intinya, tentu saja karena tidak ratanya pembagian uang kompensasi. Seperti yang terjadi pada rencana pembangunan pusat perbelanjaan, apartemen dan kampus di kawasan Kedung Baruk. Pembangunan yang dilakukan PT Samator Line itu baru pada tahap pembersihan lahan untuk mengukur kekuatan tanah. Pada pekerjaan itu, warga sudah ada yang protes. Sebenarnya, warga sudah mendapatkan bagiannya masing-masing. Warga yang memiliki KK Kedung Baruk, menerima kompensasi Rp3 juta, sementara yang bukan warga asli, hanya mendapatkan dana sebesar Rp300 ribu. Belakangan, muncul protes dari 15 warga yang siap mencabut surat pernyataan yang sudah ditandatanganinya. Humas PT Samator, Yohanes, dalam hearing di Komisi A DPRD Surabaya menjelaskan jika pihaknya tak berniat melecehkan warga. Bahkan pemberian uang itu juga atas permintaan warga. Sementara terkait pekerjaan yang dimulai, masih sebatas pembersihan lahan untuk mengukur tanah. "Kita bukannya melakukan pembangunan tanpa sosialisasi. Kita sudah melakukan semuanya. Bahkan kita sudah bertemu dengan warga dan Lurah Kedung Baruk," papar Yohanes. Anggota Komisi A Adies Kadir menegaskan, apa yang sebenarnya diminta warga. Pasalnya, ada indikasi, jika pemberian kompensasi tak sesuai dengan keinginan warga. Pertama warga meminta kompensasi Rp10 juta bagi warga yang ada di dekat proyek, namun hanya dipenuhi Rp3 juta. "Apa yang sebenarnya diminta warga? Kalau ganti rugi, berapa nilainya," ujar Adies Kadir. Sementara Ketua Rt 2 RW 4 Muhammad Nasir mengakui hal itu. Bahkan selain meminta kompensasi, warga juga meminta dibangunkan gorong-gorong dan itu bakal dipenuhi PT Samator. (ries/bsn) Foto :Adies Kadir
Pemadam Kebakaran
Rumah Sakit & Klinik
Kepolisian
|